kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

ALIF dan Muamalat sediakan pembiayaan beli Nissan


Senin, 30 Maret 2015 / 21:30 WIB
ALIF dan Muamalat sediakan pembiayaan beli Nissan
ILUSTRASI. Yuk simak cara mendapatkan promo Informa cashback Rp 1 juta dengan minimal belanja Rp 6 juta!


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Guna menggenjot perolehan pembiayaan kendaraan roda empatnya, perusahaan pembiayaan syariah PT Al Ijarah Indonesia Finance (ALIF) menggandeng merek Nissan sebagai co-branding dengan KPM iB Muamalat, produk kepemilikan mobil Muamalat antara perusahaan dengan induk usahanya, Bank Muamalat.

Dari co-branding tersebut, Presiden Direktur ALIF, Iman Pribadi mematok target pembiayaan sekitar Rp 150 miliar. "Ini target konservatif saja, Rp 150 miliar," ujarnya. Berarti, perusahaan berharap co-branding dengan Nissan tersebut dapat menyumbang sekitar 25% dari target pembiayaan kendaraan roda empat mereka tahun ini yakni Rp 605 miliar.

Iman menjelaskan, segmen merek Nissan yang sesuai dengan segmen nasabah Bank Muamalat menjadi salah satu alasan co-branding tersebut. "Nissan juga punya jaringan penjualan dan purna jual yang baik tersedia di seluruh Indonesia. Mereka juga produk kendaraan penumpang terkemuka dari Jepang," tuturnya.

Selain itu, aksi ini juga menjadi salah satu bukti dukungan perusahaan terhadap program pemerintah terkait mobil murah atau low cost green car (LCGC). Salah satu produk mobil Nissan, yaitu Datsun memang berjenis LCGC.

Tahun ini, ALIF berharap dapat membukukan pembiayaan hingga Rp 1,28 triliun. Mereka berharap target tersebut dapat dipenuhi dari pembiayaan motor sekitar Rp 400 miliar, pembiayaan mobil sebanyak Rp 605 miliar, serta pembiayaan komersial dan elektronik berjumlah Rp 275 miliar.

Co-branding adalah suatu strategi aliansi di mana satu produk atau jasa secara bersamaan diberi dua merek atau lebih sehingga dapat meningkatkan nilai ekuitas merek dengan menggabungkan kekuatan merek-merek yang berkolaborasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×