Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia atau Allianz Indonesia mencatatkan total dana kelolaan sebesar Rp38,7 triliun per Desember 2023, di mana perolehan itu termasuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan/DPLK Allianz.
Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti mengatakan nilai tersebut ditopang oleh pengelolaan aset yang baik. Sepanjang 2023 Allianz Indonesia berhasil mengelola aset di 49 jenis fund dan mencapai angka tertinggi.
"Ada tiga fund berdasarkan dana kelolaan tertinggi sepanjang 2023, yakni Smartlink Equity Fund dengan dana kelolaan Rp8,3 triliun, Smartlink Fixed Income Fund dengan dana kelolaan Rp1,8 triliun dan Smartlink Balanced Fund dengan dana kelolaan sebesar Rp1,6 triliun,” kata Ni Made Daryanti beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Banyak Bencana Alam, Allianz Indonesia Sebut Klaim Asuransi Harta Benda Masih Terjaga
Untuk tahun ini Made Daryanti optimistis bisa melanjutkan kinerja tahun lalu. Ia memproyeksikan pertumbuhan pendapatan perusahaan secara agregat tumbuh pada tingkat satu digit lebih tinggi dibanding pertumbuhan tahun 2023.
“Di tengah tantangan pasar domestik dan global, kami akan mengelola fund dengan menempatkan instrumen investasi sesuai mandat investasi dari masing-masing fund. Fund manager Allianz selalu memonitor secara aktif kondisi pasar dengan menerapkan strategi yang dinamis, bahkan kami melakukan perubahan alokasi jika diperlukan,” kata Made.
Made juga menambahkan Allianz Indonesia tetap konstruktif pada sektor ekonomi baru serta sektor-sektor terkait rantai nilai energi hijau dalam jangka menengah dan panjang.
Ia menegaskan preferensi perusahaan terhadap saham yang memiliki kekuatan harga, dan neraca yang efisien, serta tata kelola perusahaan yang baik tidak berubah dalam kondisi apa pun.
"Aliran dana asing yang prospektif menuju rantai pasok baterai kendaraan listrik, pengurangan ketergantungan impor minyak akan turut menjadi pendorong prospek kondisi ekonomi tahun 2024 untuk dapat tumbuh lebih baik," ujarnya
Baca Juga: Allianz Life Dapat Peringkat AAA dari Fitch Ratings
Sedangkan untuk fund dengan underlying Fixed Income, Made mengatakan strategi Allianz Indonesia saat ini masih mempertahankan porsi obligasi yang tinggi dengan durasi di atas tolak ukur.
Namun pihaknya mengaku masih akan memperhatikan risiko-risiko seperti meningkatnya tensi geopolitik, melebarnya defisit anggaran, penurunan pertumbuhan ekonomi global, dan meningkatnya harga minyak dunia,” jelas
"Terjaganya kestabilan nilai Rupiah, kemungkinan pelaku pasar asing akan melanjutkan masuk ke pasar obligasi Indonesia, adalah outlook Allianz Indonesia di tahun 2024," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News