Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia atau Allianz Indonesia sudah melakukan penyesuaian perkembangan di era digital dengan menerapkan sistem digital pada sebagian besar proses bisnis.
Meskipun demikian, Chief Distribution Officer Allianz Indonesia Mariani Solihah menyebut dari sisi bisnis tertentu, pihaknya tetap menggunakan proses manual.
"Salah satunya penerapan pengajuan polis untuk bisnis komersial yang memerlukan pemeriksaan dari tim underwriting dan dilakukan secara hybrid," ucapnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (30/9).
Baca Juga: Allianz Edukasi Masyarakat Lebih Cerdas dan Bijak Hadapi Kenaikan Biaya Medis
Menurut Mariani, dengan digitalisasi bisa membuat proses lebih efisien dan jika dilihat dari sisi operasional juga akan mengurangi biaya cetak proposal, cover note, endorsement, polis, serta mengurangi biaya pengiriman.
"Perubahan proses yang awalnya masih konvensional kemudian beralih ke digital, tentunya membutuhkan investasi yang tidak sedikit di awal. Dalam jangka panjang, digitalisasi diharapkan bisa membantu mengurangi biaya operasional dari proses bisnis yang dilakukan," ungkapnya.
Mariani menambahkan sistem penjualan online yang dikembangkan bertujuan untuk membantu memberikan pengalaman yang lebih baik bagi calon nasabah dan mitra bisnis dalam proses penawaran, penutupan, dan klaim produk asuransi.
Dia menyampaikan produk yang dipasarkan secara online tanpa keterlibatan mitra bisnis umumnya produk yang bersifat sederhana dan mudah dimengerti masyarakat awam.
Sementara itu, Mariani mengatakan Allianz Indonesia mencatatkan Gross Written Premium (GWP) sebesar Rp 560 miliar hingga Agustus 2023. Dia menyebut angka itu mengalami pertumbuhan sebesar 11%, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Allianz Indonesia Sebut Kenaikan Penyaluran KPR Mendongkrak Asuransi Properti
Tercatat, Allianz Indonesia telah membayarkan klaim sebesar Rp 126 miliar hingga Agustus 2023. Pencapaian itu mengalami kontraksi sebesar 14%, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022.
"Adapun pertumbuhan premi bruto yang diperoleh Allianz Utama Indonesia ditopang oleh lini usaha asuransi tanggung gugat, asuransi kendaraan bermotor, dan asuransi perjalanan. Jalur distribusi yang paling banyak memberikan kontribusi adalah keagenan," kata Mariani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News