kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Allianz sosialisasikan asuransi kredit perdagangan


Senin, 24 November 2014 / 16:49 WIB
Allianz sosialisasikan asuransi kredit perdagangan
ILUSTRASI. Promo Golden Lamian hari ini, 8 Juni 2023, tawarkan Paket 2 For Rp 49.000 lebih beragam menu


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Untuk meningkatkan penetrasi lini bisnis asuransi kredit perdagangan, Allianz Indonesia getol melakukan sosialisasi kepada bank. Sosialisasi ini untuk meningkatkan kesadaran bank terhadap produk asuransi kredit perdagangan untuk setiap kredit perdagangan yang disalurkan kepada nasabah.

Ricky Natapradja, Vice President & Head of Credit Insurance Division Allianz Utama Indonesia mengatakan, saat ini, banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang bertransaksi dagang dengan negara tetangga, seperti China, Hong Kong dan Singapura. Namun, belum banyak yang memanfaatkan asuransi kredit perdagangan.

Dari seluruh transaksi kredit perdagangan oleh perbankan di Indonesia, kurang dari satu persen yang menggunakan asuransi kredit perdagangan.

“Di Indonesia, bank lebih melihat siapa pembelinya. Sedangkan di luar negeri, asuransi kredit ini mutlak untuk mengurangi risiko gagal bayar,” ujarnya, Senin (24/11).

Karenanya, sambung dia, pihaknya lebih agresif mendekati bank-bank di Indonesia mensosialisasikan lini usaha asuransi kredit perdagangan.

Asuransi kredit perdagangan adalah jaminan risiko terhadap piutang perusahaan yang tidak terbayarkan. Lini ini memastikan bahwa tagihan perusahaan akan dibayarkan dan mengelola perusahaan mengelola risiko komersial dan politikal dari perdagangan.

Allianz Utama Indonesia sendiri mendistribusikan produk asuransi kredit perdagangan melalui pialang, agen, bank dan direct business. “Dari 150 perusahaan pialang asuransi yang bekerja sama, ada 20 di antaranya yang aktif memberikan bisnis,” terang Ricky.

Anil Berry, Regional Commercial Director of Euler Hermes Asia Pasific, Indonesia butuh waktu 5-10 tahun untuk meningkatkan penetrasi pasar asuransi kreditnya setara dengan China, Singapura atau Hong Kong.

“Maklum, asuransi kredit di Indonesia baru hadir 11 tahun belakangan ini. Sementara, di negara maju, seperti negara-negara Eropa sudah 100 tahun,” terang dia.

Menurut Anil, asuransi kredit perdagangan mampu mengurangi risiko gagal bayar sampai 25%. Produk ini menjamin kerugian yang timbul dari piutang perusahaan yang tidak terbayarkan. Tujuan utamanya adalah membantu pelaku bisnis menghindari kerugian dan meningkatkan keuntungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×