Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mencatatkan pertumbuhan himpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 46,94% secara tahunan atau year on year (YoY) mencapai Rp 25,23 triliun per Agustus 2025.
Corporate Secretary Allo Bank Stacey Aryadi Suryoputro menyampaikan, pertumbuhan DPK ditopang oleh strategi digital funding yang semakin matang serta meningkatnya kepercayaan nasabah terhadap layanan digital bank besutan CT Corp tersebut.
Lebih lanjut Stacey menjelaskan, kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan DPK berasal dari peningkatan jumlah pengguna aktif dan optimalisasi produk tabungan digital yang menawarkan kemudahan transaksi serta pengalaman nasabah yang lebih personal melalui aplikasi Allo Bank.
“Kolaborasi dalam ekosistem CT Corp dan mitra strategis lainnya juga memberikan dampak positif terhadap arus masuk dana, baik dari sisi akuisisi nasabah baru maupun peningkatan saldo rata-rata per pengguna,” ungkap Stacey kepada Kontan.co.id, Senin (13/10/2025).
Baca Juga: Allo Bank (BBHI) Catat Laba Bersih Naik 13,2% Jadi Rp 227 Miliar pada Semester I-2025
Sejalan dengan kondisi industri, tren suku bunga simpanan Allo Bank juga disebut mulai bergerak turun di tengah stabilisasi suku bunga acuan dan likuiditas perbankan yang lebih longgar dibanding tahun lalu.
Allo Bank turut melakukan penyesuaian bertahap terhadap suku bunga simpanan untuk menjaga keseimbangan antara daya tarik produk dan efisiensi biaya dana (cost of fund).
“Saat ini, rata-rata bunga tabungan digital kami berada di kisaran kompetitif untuk industri bank digital, cukup menarik bagi nasabah ritel, namun tetap mendukung pengelolaan likuiditas yang sehat,” ujarnya.
Di sisi lain, ekosistem bisnis CT Corp disebut menjadi salah satu faktor kunci dalam mendorong pertumbuhan DPK. Kolaborasi dengan berbagai lini bisnis grup, seperti Transmart, AlloPrime, dan layanan digital mitra strategis lainnya, menciptakan sirkulasi dana yang lebih aktif dalam sistem Allo Bank.
Baca Juga: Pemicu Kredit Macet Allo Bank (BBHI) Meningkat di Semester I-2025
“Kami melihat peningkatan signifikan pada volume transaksi dari pengguna ekosistem yang memperkuat dana murah serta retensi dana di tabungan Allo Bank,” jelas Stacey.
Hingga akhir 2025, Allo Bank menargetkan pertumbuhan DPK yang selaras dengan peningkatan kualitas dana, bukan semata volume. Fokusnya adalah menjaga komposisi dana murah (CASA) yang sehat dan menekan cost of fund agar tetap kompetitif.
“Kami berupaya menjaga pertumbuhan DPK di level stabil dan berkelanjutan, sejalan dengan strategi pendanaan jangka panjang untuk mendukung ekspansi kredit yang prudent dan efisien,” ujarnya.
Perseroan pun menargetkan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) tetap terjaga di kisaran 90%–95%. Allo Bank mengandalkan tiga strategi utama untuk memperkuat penghimpunan dana masyarakat, yakni optimalisasi Digital Funding Ecosystem, memperkuat integrasi ekosistem digital dan merchant guna menciptakan sirkulasi dana dalam platform Allo Bank.
Baca Juga: Saham Allo Bank (BBHI) Menguat 32,94% dalam Sepekan, Berikut Penjelasan Manajemen
Selain itu, inovasi dan Personalisasi Produk, menghadirkan fitur tabungan, deposito, dan loyalti program berbasis data sesuai kebutuhan nasabah, dan peningkatan Customer Engagement dan Retention, lewat kampanye digital, program referral, serta penyempurnaan pengalaman pengguna di aplikasi agar nasabah aktif bertransaksi sehari-hari.
Dengan strategi tersebut, Allo Bank optimistis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan DPK yang solid sepanjang 2025 sekaligus memperkuat posisinya sebagai bank digital dengan ekosistem terintegrasi di Indonesia.
Baca Juga: Laba Allo Bank (BBHI) Meningkat 18,86% pada Agustus 2025
Selanjutnya: UniPin Lahir dari Kesulitan Gamers Indonesia Melakukan Top Up Game
Menarik Dibaca: UniPin Lahir dari Kesulitan Gamers Indonesia Melakukan Top Up Game
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News