Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menyebutkan bahwa total pembiayaan secara kumulatif hingga saat ini mencapai lebih dari Rp 23 triliun.
“Total pembiayaan tersebut pun telah disalurkan kepada lebih dari 2,7 juta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), kata VP Public Relations Amartha, Harumi Supit kepada Kontan, Kamis (30/1).
Selain itu, Harumi menerangkan bahwa Amartha sebagai perusahaan teknologi dengan pengalaman lebih dari 14 tahun melayani segmen akar rumput, menggunakan teknologi risk profiling berbasis artificial intelligence (AI) dalam mengukur profil risiko dan menentukan besaran manfaat ekonomi.
“Amartha memahami bahwa UMKM akar rumput memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, sesuai dengan skala bisnis dan segmentasinya,” kata dia.
Baca Juga: Begini Strategi Amartha Jaga Rasio Kredit Macet UMKM Akar Rumput
Dia juga mengatakan bahwa tekonologi credit scoring Amartha didesain untuk dapat memahami profil risiko mitra berdasarkan data yang komprehensif, seperti jenis usaha, wilayah, status keluarga, dan lain-lain. Sehingga, hasil pengukurannya pun memang akan berbeda-beda untuk setiap mitra.
Menurut dia, pengukuran ini terbukti efektif untuk mengetahui profil risiko sehingga dapat menentukan besaran bunga yang tepat bagi mitra.
“Hal itu juga membuat Amartha terus mencatatkan performa yang sehat dengan kualitas Non Performing Loan (NPL) yang terjaga, jadi kami optimis Amartha di tahun 2025 ini akan lebih baik lagi,” imbuhnya.
Sejauh ini Amartha telah beroperasi di 19 provinsi Indonesia, meliputi luar Jawa seperti Sumatera, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, hingga Kalimantan.Dia mengatakan performa pembiayaan di luar Jawa juga terbilang baik sejauh ini.
“Hal itu sudah tercermin sejak pandemi Covid-19, yang mana performa di luar Jawa terbukti lebih sehat dan kuat," katanya.
Baca Juga: Stanchart Indonesia Gandeng Amartha untuk Salurkan Kredit Ke Pengusaha Perempuan
Sementara itu, Harumi melihat peluang penyaluran pembiayaan ke sektor produktif di luar Jawa masih cukup besar.
Selain potensi UMKM di luar Jawa yang berkembang pesat, dia bilang saat ini juga belum banyak penyelenggara fintech lending yang menggarap di wilayah Luar Jawa.
Untuk itu, ia mengatakan bahwa Amartha akan terus memperluas jangkauan pembiayaan di luar Jawa ke depannya.
Selanjutnya: Wamenperin Minta Shopee Pisahkan Produk Lokal dan Impor
Menarik Dibaca: Rabit Smart Home Gandeng Tuya Kembangkan Solusi IoT untuk Sektor B2B2C dan Smart City
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News