Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendorong optimalisasi bisnis retail melalui pembiayaan griya baik untuk rumah dan pembelian ruko. Dengan adanya Insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPNDTP) sampai dengan Desember 2024, tren pembelian rumah diprediksi masih akan meningkat.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan bahwa saat ini pembiayaan konsumer di BSI masih mendominasi pembiayaan ritel, terutama pembelian rumah, baik rumah baru maupun rumah second. Hal ini didasari karena skema pembiayaan griya di bank syariah memiliki angsuran yang tetap sehingga masyarakat bisa mengatur keuangannya/cashflow dengan baik.
Baca Juga: Kinerja Tumbuh, Komite Ekonomi Syariah Imbau Spin Off BTN Syariah Segera Dilakukan
Anton mengatakan bahwa hingga November 2024, penyaluran BSI Griya mencapai Rp10,40 triliun. Dimana hampir 50% didominasi pembelian rumah baru. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk membeli rumah baru masih cukup tinggi terutama generasi millenial maupun fresh employee.
“Jelang akhir tahun ini, kami menargetkan penjualan rumah melalui BSI akan tembus diatas 20.000 unit rumah yang didominasi di wilayah unit Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Wilayah ini memiliki demand yang tinggi karena kota-kota ini menjadi salah satu pusat bisnis dan memiliki nilai jual tinggi,” ungkap Anton dalam rilis resminya, Kamis (5/12).
Selain itu juga, BSI terus menggandeng lebih dari 3000 proyek developer terkemuka dari berbagai kelas perumahan untuk bisa memberikan alternatif rumah yang baik dan terjangkau untuk semua segmen masyarakat. Selain itu juga, BSI terus memberikan berbagai promo menarik jelang akhir tahun diantaranya nasabah berkesempatan mendapatkan porsi haji atau umroh.
Baca Juga: BSI Raih Dua Penghargaan di BI Award 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News