kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Amartha Sebut Porsi Penyaluran di luar Jawa Sekitar 60% Terhadap Total Pembiayaan


Rabu, 22 Januari 2025 / 06:38 WIB
Amartha Sebut Porsi Penyaluran di luar Jawa Sekitar 60% Terhadap Total Pembiayaan
ILUSTRASI. Amartha Rekrut 5000 Karyawan dalam Dua Tahun


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menyatakan porsi penyaluran pembiayaan di luar Jawa sudah mencapai sekitar 60% terhadap total pembiayaan.

VP Public Relations Amartha Harumi Supit mengatakan, total pembiayaan secara kumulatif saat ini lebih dari Rp 23 triliun.

"Total pembiayaan itu disalurkan kepada lebih dari 2,7 juta UMKM," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (21/1).

Baca Juga: Hampir 3.000 Pinjol Ilegal Diblokir Tahun 2024, Cek Namanya & Catat Pinjol Legal 2025

Harumi menyampaikan Amartha telah beroperasi di 19 provinsi Indonesia, meliputi luar Jawa seperti Sumatera, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, hingga Kalimantan.

Lebih lanjut, dia mengatakan performa pembiayaan di luar Jawa juga terbilang baik sejauh ini. 

"Hal itu sudah tercermin sejak pandemi Covid-19, yang mana performa di luar Jawa terbukti lebih sehat dan kuat," katanya.

Sementara itu, Harumi melihat peluang penyaluran pembiayaan ke sektor produktif di luar Jawa masih cukup besar.

Baca Juga: Fintech Kerja Keras Genjot Pembiayaan di Luar Jawa

Selain potensi UMKM di luar Jawa yang berkembang pesat, dia bilang saat ini juga belum banyak penyelenggara fintech lending yang menggarap di wilayah Luar Jawa.

Harumi mengatakan Amartha akan terus memperluas jangkauan pembiayaan di luar Jawa ke depannya.

Hal itu juga sejalan dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendorong fintech lending untuk melakukan pemerataan akses keuangan, khususnya di luar Jawa.

Sebagai informasi, mendorong pembiayaan ke luar Jawa menjadi salah satu arahan OJK dalam upaya meningkatkan porsi pembiayaan produktif fintech lending.

Hal itu juga dimaksudkan untuk mendorong porsi pembiayaan produktif sesuai Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) periode 2023–2028, yang mana harus 40%-50% pada 2025-2026.

Baca Juga: Begini Strategi Amartha Jaga Rasio Kredit Macet UMKM Akar Rumput

Jika ditelaah berdasarkan data statistik OJK per Oktober 2024, pembiayaan fintech lending di luar Jawa masih terbilang mini, dibandingkan di Jawa.

Adapun penyaluran pembiayaan di luar Jawa sebesar Rp 6,91 triliun, sedangkan di Jawa sebesar Rp 20,40 triliun. Per November 2024, penyaluran produktif fintech lending tercatat sebesar 30,91%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×