kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   0,00   0,00%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Analis prediksi pertumbuhan kredit BDMN melambat


Selasa, 14 Oktober 2014 / 10:50 WIB
Analis prediksi pertumbuhan kredit BDMN melambat
ILUSTRASI. Manfaatkan Promo Traveloka 2-31 Mei 2023, Diskon Tiket Bus Hingga Rp 50.000


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pertumbuhan kredit PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) diprediksi akan melambat. Hal ini disampaikan analis Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja dalam risetnya, (14/10).

"Bank Danamon diprediksi membukukan pertumbuhan kredit yang melambat 12% tahun ini dan 14% pada tahun depan," tulis Tjandra, (14/10).

Namun, melambatnya pertumbuhan kredit tersebut justru akan menekan beban biaya dana atau cost of fund perseroan. Alhasil, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) akan terangkat dari 8,6% tahun ini meniadi 8,8% pada tahun depan.

Ada sedikit sentimen positif dari sisi NIM BDMN. Namun, pertumbuhan kredit yang melambat tersebut diprediksi tetap akan membuat laba BDMN tergerus 10% untuk tahun ini. Penurunan laba baru akan terbatas, hanya sebesar 4% pada tahun depan karena prediksi margin yang dibukukan akan lebih besar.

Atas dasar itu, Tjandra merevisi target harga saham BDMN menjadi Rp 4.200 per saham dari sebelumnya Rp 4.500 per saham. Level harga tersebut berdasarkan valuasi harga terhadap nilai buku ((P/BV) 2015 sebesar 1,1 kali. Dia juga tetap mempertahankan rekomendasi netral atas saham ini.

Potensi kenaikan proyeksi hanya akan muncul jika ada isu pembicaran merger dan akuisisi kembali terulang seperti yang terjadi beberapa waktu sebelumnya.

"BDMN terpapar resiko penurunan penjualan otomotif yang semakin lemah dan kompetisi pendanaan yang semakin ketat," pungkas Tjandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×