kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ancaman pengetatan likuiditas 2017 kian beralasan


Rabu, 26 Oktober 2016 / 23:10 WIB
Ancaman pengetatan likuiditas 2017 kian beralasan


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Bank Central Asia Tbk memprediksi dengan potensi pendanaan infrastruktur tahun depan bisa memperketat likuiditas perbankan. Mengingat, kebutuhan dana infrastruktur tahun depan sangat besar.

Seperti diketahui, tahun depan berdasarkan data RAPBN 2017 belanja konstruksi pemerintah mengalami kenaikan 16,7% yoy menjadi Rp 346,6 triliun. Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan untuk mengantisipasi hal in , diharapkan partisipasi semua bank baik swasta maupun pemerintah.

“Dikhawatirkan likuiditas perbankan tahun depan bisa mengetat jika nanti ada penarikan dana dalam waktu singkat untuk kebutuhan proyek infrastruktur,” ujar Jahja, Rabu (26/10).

Selain itu, untuk mengantisipasi likuiditas ini, bank juga perlu menyeimbangkan pembiayaan dengan pendanaan. Namun Jahja menyebut, sampai saat ini kondisi likuiditas perbankan masih berada ditahap normal. Hal ini bisa dilihat dari rasio kredit terhadap simpanan atau LDR yang masih berada diangka 90%.

Jahja mengakui, jika pembangunan infrastruktur ini sukses dilakukan pemerintah dalam dua sampai tiga tahun mendatang, diharapkan realisasi investasi akan meningkat sehingga bisa meningkatkan jumlah kredit secara umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×