kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,11   -7,25   -0.78%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Andalkan Ekosistem, Kredit Bank Digital Tumbuh Melesat


Selasa, 09 Agustus 2022 / 17:50 WIB
Andalkan Ekosistem, Kredit Bank Digital Tumbuh Melesat
ILUSTRASI. Petugas pemasaran?bank digital melayani calon nasabah di Jakarta, Minggu (7/8/2022). Andalkan Ekosistem, Kredit Bank Digital Tumbuh Melesat.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penyaluran kredit bank digital terus meningkat tahun ini. Peningkatan tersebut berkat kehadiran ekosistem digital yang menopang bisnis bank digital.

Bank Jago misalnya, berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 7,26 triliun, atau naik 234% year on year (yoy) pada Juni 2022. Penyaluran kredit tersebut ditopang oleh kerja sama pembiayaan dengan fintech lending, multifinance dan institusi keuangan digital.

Salah satu ekosistem terbesar menopang penyaluran kredit Bank Jago dari Goto Gojek Tokopedia (GOTO). Berdasarkan laporan keuangan Juni 2022, kredit afiliasi Goto yakni Gofin Karya Anak Bangsa mencapai Rp 149,71 miliar. 

Dengan realisasi tersebut, bank digital tersebut optimistis bisa mencapai target pertumbuhan kredit di kisaran 30% - 40% pada tahun ini.

Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar, mengatakan, perusahaan akan terus konsisten untuk menambah fitur dan kerja sama baru. 

Baca Juga: BCA Jadi Jawara dalam Transaksi Digital di Kanal Mobile Banking di Semester I-2022

"Insya Allah akan tercapai. Saya rasa ke depan bisa tumbuh dan terus mempertahankan. Karena kami memiliki ekosistem based," kata Kharim di Jakarta, Selasa (9/8). 

Selain Goto, Bank Jago telah menyalurkan kredit melalui BFI Finance, Akulaku dan Radana Finance. Terbaru, pemegang saham pengendali, Jerry Ng menjadi pengendali BFI Finance sehingga berpotensi menopang bisnis Bank Jago. 

"Saat ini, kami sudah ada kerja sama dengan BFI Finance. Ke depan seperti apa, kami tunggu," ungkapnya. 

Tak mau kalah, Allo Bank juga telah menyalurkan kredit senilai Rp 6,71 triliun pada semester I 2022. Nilai itu naik lebih dari enam kali lipat dari realisasi tahun sebelumnya yakni Rp 889,28 miliar. 

Salah satu penopang pertumbuhan bisnis Allo Bank berkat ekosistem yang luas. Mengingat, bank digital milik Chairul Tanjung (CT) ini mengandalkan ekosistem dari CT Group, Bukalapak, Grab dan Traveloka. 

Baca Juga: Masyarakat Makin Melek Digital, Tren Menabung di Bank Digital Ikut Meningkat

Dari sisi likuiditas, bank bersandi saham BBHI ini berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 3,18 triliun di Juni 2022. Meningkat 70,97% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 1,86 triliun.

Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo menyebut, sebagian besar kontribusi DPK berasal dari ekosistem yang menempatkan dananya melalui Allo Bank. Selain itu, perusahaan juga memberikan bunga simpanan yang kompetitif untuk menarik nasabah baru. 

"Yang selanjutnya diharapkan nasabah lebih sering bertransaksi di dalam ekosistem menggunakan aplikasi AlloBank," terang Indra. 

Sementara Bank Neo Commerce telah menyalurkan kredit mencapai Rp 7,0 triliun atau naik sebesar 84,2% pada Juni 2022.

Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan menyebut, penyaluran kredit ini secara digital.

Baca Juga: Semester I 2022, Realisasi KUR Bank Rakyat Indonesia (BRI) Capai 48% dari Kuota

"Hal ini terbukti banyak diminati oleh masyarakat dan transaksi kredit melalui produk ini di kuartal II tahun 2022 meningkat cukup signifikan," terangnya. 

Diketahui, bank digital ini juga mengandalkan penyaluran kredit melalui skema channeling dengan fintech lending seperti 360Kredi, Crowdo, Esta Kapital, Restock.id, Komunal, iGrow dan Modal Rakyat dan lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×