kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi gagal bayar Duniatex, bank siapkan biaya provisi


Senin, 12 Agustus 2019 / 05:50 WIB
Antisipasi gagal bayar Duniatex, bank siapkan biaya provisi
ILUSTRASI. Sejumlah bank tengah menyiapkan biaya provisi guna mengantisipasi ketakmampuan Duniatex Group membayar utang-utangnya.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

Hal senada juga dikatakan Direktur Manajemen Resiko PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Ahmad Siddik Badruddin. Dalam pertemuan dengan analis pada 17 Juli 2019 lalu, yang transkripnya dipublikasikan oleh Thomson Reuters pada 20 Juli 2019, Siddik bilang penghitungan biaya provisi akan dilakukan setelah bank berlogo pita emas ini melakukan evaluasi terhadap jaminan yang dimiliki.

Baca Juga: Akui kesulitan keuangan, Duniatex bahas skema restrukturisasi dengan Mandiri

“Kami akan menentukan berapa banyak biaya provisi yang dibutuhkan seteah kami rampung mengevaluasi berapa nilai dari jaminan debitur di kami yang bisa kami pulihkan dibandingkan seluruh utang bersih. Kami yakin mungkin (biaya provisi) yang dibentuk bisa mencapai 1,6%-1,8% atau mungkin bisa di bawah itu,” jelas Siddik.

Siddik melanjutkan saat ini rasio penjaminan dari aset-aset Duniatex yang diagunkan kepada perseroan mencapai 160%. Sedangkan dari laporan Debtwire, bank berlogo pita emas ini diketahui memiliki eksposur kredit senilai US$ 106 juta atau setara Rp 1,50 triliun.

Baca Juga: Duniatex buka-bukaan penyebab gagal bayar, begini awal mulanya

Eksposur tersebut tersebar ke tiga entitas Duniatex Group yaitu PT Perusahaan Dagang dan Perindustrian Damai alias Damaitex seniali Rp 97 miliar, PT Delta Dunia Textile (DDT) senilai Rp 347 miliar, dan PT Delta Merlin Sandang Textile (DMST) senilai Rp 1,1 triliun.

Sementara ketika ditemui KONTAN pekan lalu, Siddik enggan memberi komentar banyak terkait eksposur perseroan kepada Duniatex. Alasannya, saat ini perseroan masih menunggu skema restrukturisasi yang bisa ditawarkan.

“Pembayaran ke kami sampai Juni masih lancar, untuk Juli belum belum dibayar. Kepada semua krediturnya sudah cash flow issue. Kami terus berhubungan dengan Duniatex, dengan Pak Sumitro untuk mencari penyelesaian kredit mereka di Bank Mandiri.

Baca Juga: Utang menggunung, Duniatex pastikan tak pangkas pekerja

Detailnya kami masih tunggu informasi, jadi belum bisa disclose soal bagaimana langkah selanjutnya” kata Siddik saat ditemui Kontan.co.id usai peluncuran Mandiri Kartu Kredit Prioritas, Rabu (7/8) di Jakarta.

Sedangkan secara total, Debtwire melaporkan Duniatex tercatat masih punya utang hingga Rp 18,79 triliun. Nilai tersebut berasal dari enam entitas Duniatex. DDST senilai Rp2,922 triliun, PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) senilai 5,711 triliun, DDT senilai Rp 4,676 triliun, DMST senilai Rp 3,264 triliun, DSSAT senilai 2,128 triliun, dan Damaitex senilai Rp 97 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×