kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi gagal bayar Duniatex, bank siapkan biaya provisi


Senin, 12 Agustus 2019 / 05:50 WIB
Antisipasi gagal bayar Duniatex, bank siapkan biaya provisi
ILUSTRASI. Sejumlah bank tengah menyiapkan biaya provisi guna mengantisipasi ketakmampuan Duniatex Group membayar utang-utangnya.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank tengah menyiapkan biaya provisi guna mengantisipasi ketakmampuan Duniatex Group membayar utang-utangnya.

Maklum saat ini Duniatex Group memang tengah kesulitan keuangan, apalagi pascagagalnya entitas Duniatex yaitu PT Delta Dunia Sandang Textile (DDST) membayar bunga US$ 13,4 juta atas sindikasi yang diterima dari 14 bank dengan nilai total US$ 260 juta.

PT Bank Danamon Tbk (BDMN) misalnya kini tengah menyiapkan biaya provisi sebagai langkah pencegahan menjalarnya kegagalan DDST ke entitas Duniatex lainnya.

Baca Juga: Bantah Debtwire, AJ Capital: Restrukturisasi Duniatex tak libatkan bisnis propertinya

Hal tersebut dinyatakan oleh Chief Credit Officer Bank Danamon Dadi Budiana saat pertemuan dengan analis pada 24 Juli 2019 lalu, yang transkripnya dipublikasikan oleh Thomson Reuters pada 2 Agustus 2019.

“Karena kasus Duniatex relatif masih baru, saat ini kamu tentu saja akan membentuk biaya provisi terkait eksposur kredit kami ke Duniatex,” kata Dadi.

Sayangnya Dadi enggan menjelaskan berapa biaya provisi yang disiapkan Bank Danamon. Hal tersebut lantaran kata Dadi perseroan tak memiliki eksposur kredit yang besar ke Duniatex.

Baca Juga: Menyisir aset di 25 pabrik, Duniatex mulai mencari cara melunasi utang

“Benar kami memiliki eksposur ke Duniatex, namun kami tak bisa memberitahu berapa nilainya. Yang jelas posisi kami tak masuk 10 kreditur dengan eksposur kredit terbesar. Bahkan tidak masuk dalam 50 kreditur dengan eksposur terbesar,” lanjut Dadi.

Meski demikian, dalam laporan Debtwire pada 25 Juli 2019 yang berasal dari laporan keuangan Duniatex Group pada kuartal 1/2019, Danamon sejatinya salah satu kreditur besar di Duniatex.

Baca Juga: Apa benar bunga KPR malah naik di saat BI rate turun?

Secara bilateral perseroan menempati posisi kesembilan pemilik eksposur kredit ke Duniatex Group senilai US$ 15 juta atau setara Rp 217 miliar. Seluruh eksposur tersebut diberikan kepada PT Dunia Setia Sandang Asli Textile (DSSAT).

Hal senada juga dikatakan Direktur Manajemen Resiko PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Ahmad Siddik Badruddin. Dalam pertemuan dengan analis pada 17 Juli 2019 lalu, yang transkripnya dipublikasikan oleh Thomson Reuters pada 20 Juli 2019, Siddik bilang penghitungan biaya provisi akan dilakukan setelah bank berlogo pita emas ini melakukan evaluasi terhadap jaminan yang dimiliki.

Baca Juga: Akui kesulitan keuangan, Duniatex bahas skema restrukturisasi dengan Mandiri

“Kami akan menentukan berapa banyak biaya provisi yang dibutuhkan seteah kami rampung mengevaluasi berapa nilai dari jaminan debitur di kami yang bisa kami pulihkan dibandingkan seluruh utang bersih. Kami yakin mungkin (biaya provisi) yang dibentuk bisa mencapai 1,6%-1,8% atau mungkin bisa di bawah itu,” jelas Siddik.

Siddik melanjutkan saat ini rasio penjaminan dari aset-aset Duniatex yang diagunkan kepada perseroan mencapai 160%. Sedangkan dari laporan Debtwire, bank berlogo pita emas ini diketahui memiliki eksposur kredit senilai US$ 106 juta atau setara Rp 1,50 triliun.

Baca Juga: Duniatex buka-bukaan penyebab gagal bayar, begini awal mulanya

Eksposur tersebut tersebar ke tiga entitas Duniatex Group yaitu PT Perusahaan Dagang dan Perindustrian Damai alias Damaitex seniali Rp 97 miliar, PT Delta Dunia Textile (DDT) senilai Rp 347 miliar, dan PT Delta Merlin Sandang Textile (DMST) senilai Rp 1,1 triliun.

Sementara ketika ditemui KONTAN pekan lalu, Siddik enggan memberi komentar banyak terkait eksposur perseroan kepada Duniatex. Alasannya, saat ini perseroan masih menunggu skema restrukturisasi yang bisa ditawarkan.

“Pembayaran ke kami sampai Juni masih lancar, untuk Juli belum belum dibayar. Kepada semua krediturnya sudah cash flow issue. Kami terus berhubungan dengan Duniatex, dengan Pak Sumitro untuk mencari penyelesaian kredit mereka di Bank Mandiri.

Baca Juga: Utang menggunung, Duniatex pastikan tak pangkas pekerja

Detailnya kami masih tunggu informasi, jadi belum bisa disclose soal bagaimana langkah selanjutnya” kata Siddik saat ditemui Kontan.co.id usai peluncuran Mandiri Kartu Kredit Prioritas, Rabu (7/8) di Jakarta.

Sedangkan secara total, Debtwire melaporkan Duniatex tercatat masih punya utang hingga Rp 18,79 triliun. Nilai tersebut berasal dari enam entitas Duniatex. DDST senilai Rp2,922 triliun, PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) senilai 5,711 triliun, DDT senilai Rp 4,676 triliun, DMST senilai Rp 3,264 triliun, DSSAT senilai 2,128 triliun, dan Damaitex senilai Rp 97 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×