kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bantah Debtwire, AJ Capital: Restrukturisasi Duniatex tak libatkan bisnis propertinya


Minggu, 11 Agustus 2019 / 20:04 WIB
Bantah Debtwire, AJ Capital: Restrukturisasi Duniatex tak libatkan bisnis propertinya
ILUSTRASI. ILUSTRASI OPINI - Restrukturisasi Korporasi Menuju Jalan Sehat


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Debtwire akhir Juli lalu melaporkan bahwa lini bisnis properti Duniatex Group akan dilibatkan dalam upaya skema restrukturisasi pascagagal bayar entitas Duniatex Group yaitu PT Delta Dunia sandang Textile (DDST). Sayangnya hal ini dibantah oleh Direktur AJ Capital Advisory Fransiscus Alip yang tengah menyusun skema restrukturisasinya.

“Itu berbeda, tugas kami memang hanya di lini tekstil. Meski memang satu grup, keterlibatan kami hanya di lini tekstilnya saja,” kata Alip saat ditemui Kontan.co.id pekan lalu.

Dalam laporan pada 25 Juli 2019, Debtwire menjelaskan bahwa total restrukturisasi juga akan melibatkan utang-utang di lini entitas properti Duniatex, misalnya PT Delta Dunia Merlin Property (DDMP) yang mengelola Hartono Mall di Solo.

Baca Juga: Menyisir aset di 25 pabrik, Duniatex mulai mencari cara melunasi utang

Sedangkan dalam laporannya pada 24 Juli 2019, Debtwire bilang sejumlah aset-aset di lini bisnis properti Duniatex memang akan dilepas guna melunasi kegagalan entitas Duniatex di lini tekstil membayar kewajiban utangnya. Asal tahu, Pada 10 Juli 2019 DDST gagal membayar bunga senilai US$ 13,4 juta dari pinjaman sindikasi senilai US$ 260 juta.

“Untuk sindikasi DDST karena default belum ada pembayaran lagi, untuk sindikasi lannya mesti saya periksa dulu bagaimana pembayarannya. Namun, kalau melihat likuiditas yang masih ketat, dan prioritas diarahkan ke operasional. Jadi kalau sampai terjadi gagal bayar lagi, saya tidak heran. Sedangkan untuk kupon obligasi kedua PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) pada Maret 2020 sepertinya itu masih jauh,” papar Alip.

September mendatang, DMDT memang mesti menunaikan kewajibannya membayar bunga senilai US$ 12,9 juta atas global bond senilai US$ 300 juta yang diterbitkannya pada Maret 2019 lalu. 

Baca Juga: Akui kesulitan keuangan, Duniatex bahas skema restrukturisasi dengan Mandiri

Terkait hal ini, Alip bilang Duniatex telah menyiapkan pembayaran bunga yang sudah disisihkan dari hasil penjualan obligasi tersebut di rekening penampungan. Sementara selain bunga obligasi, DMDT juga mesti mulai membayar bunga senilai US$ 5 juta atas pinjaman sindikasi senilai US$ 215 juta.

Sedangkan hingga kini, Duniatex tercatat punya utang hingga Rp 18,79 triliun. Nilai tersebut berasal dari enam entitas Duniatex. DDST senilai Rp2,922 triliun, DMDT senilai 5,711 triliun, PT Delta Dunia Textile (DDT) senilai Rp 4,676 triliun, PT Delta Merlin Dunia Textile (DMST) senilai Rp 3,264 triliun, PT Dunia Setia Sandang Asli Textile (DSSAT) senilai Rp 2,128 triliun, dan terakhir PT Perusahaan Dagang Dan Perindustrian Damai alias Damaitex senilai Rp 97 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×