Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
Dari sisi nasabah, menurutnya penting bagi masyarakat untuk tidak mudah tergoda dengan berbagai modus kejahatan siber. Sebagai contoh, masyarakat harus menyadari bahwa informasi data pribadi yang digunakan dalam bertransaksi baik melalui platform digital ataupun e-commerce itu harus dijaga dengan baik.
“Edukasi dan sosialisasi merupakan salah satu poin penting yang perlu dilakukan, khususnya yang dapat meningkatkan awareness masyarakat terhadap ancaman siber dan berbagai modus penipuan online," lanjutnya.
Untuk itu, LPS bersama anggota KSSK lainnya akan terus meningkatkan program sosialisasi dan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat, termasuk untuk membantu masyarakat menghindari modus-modus kejahatan siber ini.
Selain hal tersebut, sebagai upaya untuk meminimalisir risiko-risiko kejahatan siber, ada berbagai tips yang dapat dilakukan oleh masyarakat, di antaranya, melakukan backup dokumen online dan offline secara rutin, memperkuat jaringan internet.
Selanjutnya, penggunaan password yang kuat, melakukan pengkinian aplikasi, mengatur profil sosial media secara rutin, melakukan pengecekan terhadap pengaturan privasi dan keamanan dan, menghindari membuka dan menghapus email ataupun lampiran yang mencurigakan.
Selanjutnya, sebagai bagian dari literasi keuangan. LPS terus mensosialisasikan bagaimana agar masyarakat dapat menyimpan dananya di bank secara aman. Dengan rutin memeriksa saldo tabungan dengan mencetak buku tabungan secara periodik. "Hal tersebut juga dapat mengurangi kemungkinan ketidakcocokan catatan kita dengan bank," ungkpanya.
Kemudian, cek tingkat bunga penjaminan LPS di www.lps.go.id dan bank. Selanjutnya minta ke bank agar bunga yang diberikan tidak melebihi bunga penjaminan LPS. Serta, tidak punya kredit macet, dengan melunasi kewajiban tepat waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News