kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

ANZ Bank incar pertumbuhan 40%


Sabtu, 04 Agustus 2012 / 09:23 WIB
ILUSTRASI. Petugas medis melakukan penanganan kepada warga yang diduga terpapar virus Covid-19 di RSUD Cengkareng, jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Perbankan berupaya menggenjot nasabah prioritas. Tengok saja ANZ Bank, menargetkan pertumbuhan dari 27.000 nasabah per akhir Juni 2012 menjadi 30.000 nasabah sampai akhir 2012.

Tambahan 3.000 nasabah baru ini dapat menumbuhkan bisnis wealth management sebesar 40% pada tahun ini. Pada semester pertama 2012, dana kelolaan meningkat 30% dibandingkan sebelumnya Rp 11 triliun.

Pencapaian tersebut, kata Anthony Soewandy, Direktur Retail Banking Bank ANZ, tak lepas dari strategi manajemen menawarkan produk dan layanan. Produk yang mengerek bisnis ini antara lain bancassurance, kartu kredit premium, reksadana, investasi fixed income dan obligasi ritel. "Target penjualan obligasi ritel kami Rp 500 miliar," kata Anthony, kemarin.

Pertumbuhan bisnis wealth management berkontribusi signifikan. Karena perannya yang vital itu, manajemen terus menghadirkan inovasi-inovasi baru. Dari sisi produk baru, bank asal Australia ini akan meluncurkan travel card pada September mendatang. "Pada semester pertama tahun ini, terdapat 890.000 pemegang kartu kredit Bank ANZ, tumbuh 30%," imbuh dia.

ANZ bukan satu-satunya bank asing yang berharap banyak dari bisnis ini. DBS Indonesia juga mengoptimalkan wealth management untuk meningkatkan fee based income dan dana kelolaan. Bank milik investor Singapura ini menargetkan dana kelolaan Rp 7,8 triliun sampai akhir tahun, atau tumbuh 30%.

Dari sisi persaingan, bank nasional tetap mendominasi bisnis wealth management. BNI, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri dan Bank Danamon misalnya, terus mencatatkan kenaikan nasabah kaya dan nilai simpanan

Hingga Juni 2012, layanan wealth management BNI berhasil meraup dana Rp 35 triliun, tumbuh 12% dari Rp 31 triliun di Desember 2011 secara year to date. Bank berlogo angka 46 ini tak merevisi target pengelolaan dana sepanjang 2012 senilai Rp 46 triliun. Angka ini naik 48% dibandingkan akhir 2011.

Sementara BRI membidik dana kelolaan prioritas Rp 20 triliun di tahun ini. Jumlah nasabah meningkat menjadi 12.000 orang. General Manager Funding and Service Division BRI, Widodo Januarso, mengatakan hingga Juni 2012 total dana kelolaan mencapai Rp 16 triliun dengan jumlah nasabah 11.000 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×