Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
Namun, Ivan menyampaikan fintech tentu perlu memilih dengan cermat mana masyarakat yang benar mampu mengembalikan peminjaman dan masyarkat yang cuma memaksakan diri menonton Coldplay, tetapi nyatanya tidak mampu untuk mengembalikan uang.
"Kalau dia mampu dan penghasilannya bisa untuk menyicil, ya boleh-boleh saja. Jangan memaksakan diri karena kebelet pengin nonton terus abis itu enggak bisa bayar," kata dia.
Ivan beranggapan apabila masyarakat tak bisa membayar atau menyicil, tentu saja bisa menimbulkan peningkatan kredit macet.
Untuk menyambut fenomena seperti konser Coldplay, dia mengatakan fintech perlu terus menyediakan layanan yang dibutuhkan masyarakat, termasuk paylater. Selain itu, Fintech juga harus memperhatikan sisi perlindungan konsumen.
Baca Juga: Cara Beli Tiket Coldplay Konser Di Jakarta 2023, Cek Rincian Harga Tiketnya
Sementara itu, Ivan mengimbau agar masyarakat menjauhi pinjol ilegal. Masyarakat perlu memahami konsekuensi yang akan diterima apabila masih nekat meminjam ke pinjol ilegal.
"Jangan mencoba-coba pinjol ilegal, data semua diambil, penagihan enggak ada batas, hingga bunga mencekik," ujarnya.
Ivan mengatakan intinya industri fintech menyambut baik semua peluang yang ada, termasuk fenomena konser Coldplay, yang diyakini akan meningkatkan tingkat peminjaman.
Namun, dia berpesan agar setiap fintech perlu tetap mengasesmen nasabah dengan prudent sehingga bisa mengenali orang-orang yang layak atau tidak diberikan pinjaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News