kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,44   -19,08   -2.04%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APPI nilai penyaluran pinjaman di luar Pulau Jawa masih berpotensi


Senin, 17 Agustus 2020 / 19:58 WIB
APPI nilai penyaluran pinjaman di luar Pulau Jawa masih berpotensi
ILUSTRASI. Kiri ke kanan, Ketua Harian AFPI Kuseryansyah bersama Ketua Eksekutif Pendanaan Multiguna AFPI Dino Martin, Wakil Ketua Eksekutif Pendanaan Produktif AFPInChris Antonius, Humas AFPI Tumbur Pardede dan Wakil Ketua Umum AFPI Sunu Widyatmoko berbincang di Ka


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pinjaman yang disalurkan ke luar pulau Jawa terus mengalami peningkatan. Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2020 pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 16,12 triliun. Sementara di periode yang sama tahun lalu hanya Rp 6,316 miliar.

Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tumbur Pardede menyebutkan, masyarakat di luar pulau Jawa memiliki potensi untuk menjadi target dari industri fintech P2P Lending. Hal itu dikarenakan banyaknya masyarakat yang berkategori unbanked dan underserved.

Tumbur bilang, ke depannya masyarakat di luar Jawa pun akan semakin mudah untuk mengakses pinjaman pada fintech P2P Lending, baik akses secara langsung maupun melalui pihak ketiga di daerah-daerah luar Jawa.

Baca Juga: Fintech P2P Lending Kian Ekspansif, Per Juni 2020 Pembiayaan Melejit 153,23 Persen

“Peningkatan penyaluran pinjaman di luar pulau Jawa sudah terlihat sejak 2 tahun ke belakang. Oleh sebabnya, Asosiasi bersama OJK dan penyelenggara fintech telah melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai fintech P2P Lending ke daerah-daerah luar Jawa. Harapannya fintech semakin dikenal masyarakat,” ujarnya kepada Kontan.co.id (17/8).

Tumbur bilang, dalam mempermudah aksesnya, borrower dapat mengakses pinjamannya melalui pihak ketiga seperti e-commerce maupun digital ekosistem.

Tak hanya itu, secara offline penyelenggara fintech pun telah bekerja sama dengan pihak ketiga, sehingga memudahkan nasabah dalam melakukan pinjaman.

Ia menjelaskan, hal ini dilakukan karena adanya keterbatasan jaringan teknologi secara online, di beberapa daerah luar pulau Jawa. Oleh karenanya, penyelenggara fintech berinovasi untuk berkolaborasi dengan pihak ketiga guna menjangkau masyarakat di luar Jawa.

“Penyaluran pinjaman ke luar pulau Jawa masih berpotensi untuk disalurkan. Oleh sebabnya, penyelenggara fintech telah menyiapkan kolaborasi dengan beberapa pihak terkait, untuk memudahkan borrower dalam mengakses pinjamannya,” tutup Tumbur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×