kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

APPI: Penurunan Suku Bunga Buka Peluang Bagi Multifinance Masuk Pasar Obligasi


Jumat, 27 September 2024 / 19:34 WIB
APPI: Penurunan Suku Bunga Buka Peluang Bagi Multifinance Masuk Pasar Obligasi
ILUSTRASI. Perusahaan pembiayaan memiliki strategi dalam merespons penurunan suku bunga.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menilai, penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin menjadi 6%, akan membuka peluang baik bagi perusahaan pembiayaan untuk bisa masuk lebih dalam ke pasar obligasi korporasi.  

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiranto menyampaikan bahwa pada dasarnya setiap perusahaan pembiayaan memiliki strateginya masing-masing dalam merespons penurunan suku bunga saat ini. 

“Namun, dengan adanya penurunan suku bunga ini, tentu berpotensi  untuk perusahaan pembiayaan yang biasa menerbitkan obligasi itu, bisa masuk ke pasar obligasi korporasi," ujar Suwandi kepada Kontan.co.id, Kamis (26/9).  

Suwandi menyebutkan, salah satu contoh perusahaan pembiayaan yang berencana akan menerbitkan surat utang adalah PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) atau CIMB Niaga Auto. CNAF akan menerbitkan Sukuk Berkelanjutan Tahap II pada 2025 mendatang.

Baca Juga: Adira Finance Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun Untuk Pembiayaan Konsumen

Kendati begitu, dia mengatakan bahwa CNAF tidak akan menerbitkan sukuk hingga akhir tahun ini, karena perusahaan telah menerbitkan Sukuk Berkelanjutan I Wakalah Bi Al Istithmar dan telah cair pada Juli 2024.  

Tak hanya CNAF, Perusahaan pembiayaan lainnya, PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) dan PT Federal International Finance (FIF) juga memutuskan tidak akan menerbitkan obligasi baru di sisa tahun ini.

“Namun apakah ini merupakan momentumnya ada koreksi terhadap yield yang nantinya bisa mereka tawarkan ke pasar atau tidak, nah itu tergantung pasarnya sendiri, dan tergantung dari rating perusahaan tersebut. Kalau ratingnya bagus tentu dampaknya positif,” imbuhnya. 

Sebagai informasi, pada Agustus 2024, realisasi obligasi industri perusahaan pembiayaan atau multifinance mencapai Rp 18,01 triliun. Angka ini turun dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 25,90 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×