Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Bukopin juga tak luput dari masalah peningkatan kredit macet dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR Bank Bukopin sudah menembus 5% pada bulan April lalu.
Berdasarkan data Komite Kebijakan KUR Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, total KUR yang dikucurkan oleh Bank Bukopin hingga April lalu sudah mencapai Rp 1,80 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan yang kecil hanya 5,26% dibanding April 2013 yang mencapai Rp 1,71 triliun (YoY). Kenaikan ini diikuti pertumbuhan jumlah debitur KUR Bukopin dari 11.448 debitur di April 2013 menjadi 12.036 debitur di April 2014.
Adapun rata-rata KUR yang disalurkan oleh Bank Bukopin per debitur mengalami penurunan dari Rp 150,1 juta/debitur di April 2013 menjadi Rp 149,6 juta/debitur di April 2014. Sayangnya, NPL KUR Bank Bukopin juga naik dari 4,2% di April 2013 menjadi 5% di April 2014.
KONTAN telah berusaha melakukan konfirmasi pada Agus Hernawan, Direktur Retail Bank Bukopin, pada Rabu, (16/7). Namun hingga kini, telepon selulernya belum aktif. Pesan pendek yang dikirim juga belum dibalas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News