Reporter: Roy Franedya | Editor: Johana K.
JAKARTA. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mencatatkan pertumbuhan yang baik pada kuartal pertama ini. Mengutip data Bank Indonesia (BI), per akhir Maret 2010, BPR diseluruh Indonesia berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 29,35 triliun.
Angka ini naik 15,82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 25,34 triliun. Komposisinya, 50,64%
kredit disalurkan untuk modal kerja. Sisanya, 43,85% untuk konsumsi dan 5,51% untuk investasi. Pertumbuhan kredit ini lebih besar dari pertumbuhan kredit nasional per kuartal pertama yang hanya sebesar 11%.
Direktur Kredit BPR dan UMKM Ratna E Amiarty mengatakan, tingginya pertumbuhan kredit pada kuartal I ini karena tujuan penyaluran kredit sektor UMKM tidak pernah seret. "Sektor ini sangat kuat walau terjadi krisis sekalipun," ujarnya, akhir pekan lalu.
Selain itu, hingga akhir Maret lalu, BPR juga berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp 27,01 triliun atau tumbuh 23,96% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 21,79 triliun.
Pertumbuhan ini juga bisa dilihat dari pertumbuhan rekening nasabah di BPR. Pada akhir Maret 2010 lalu, rekening nasabah di BPR
sudah mencapai 2,87 juta rekening atau tumbuh 5,12%.
Ratna bilang, salah satu penyebabnya naiknya DPK pada kuartal pertama ini karena adanya perpindahan dana dari bank umum ke BPR pasca pembobolan ATM yang terjadi pada awal tahun ini."Perpindahannya dananya lumayan. Ini bisa dikatakan kesulitan buat satu pihak, blessing buat yang lain," katanya.
Pertumbuhan kredit dan DPK ini telah mendorong pertumbuhan aset di BPR. Per akhir Maret, aset BPR sebesar Rp 38,89 triliun. Angka ini tumbuh 19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 32,68 triliun.
Sekedar informasi, BI sedang berusaha untuk membentuk bank induk (Apex). BI sangat mendorong pendirian APEX. Pasalnya, Apex bisa menjadi pengayom bantuan disaat terjadi mismactch. Saat ini sudah ada beberapa bank apex di Indonesia diantaranya Bank Nagari di Sumatra Barat dan Bank Andara di Bali.
Apex nantinya harus merupakan bank umum. Formatnya, bank anggota harus setor dana dalam bentuk deposito untuk pengelolaan likuditas. "Dengan adanyan Apex maka bank juga akan mendapatkan finansial assistance, technical assitance dan sharing IT juga," terang Ratna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News