kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Aset Unit Syariah Bank Merosot di Tengah Dorongan Spin Off


Selasa, 06 Mei 2025 / 17:19 WIB
Aset Unit Syariah Bank Merosot di Tengah Dorongan Spin Off
ILUSTRASI. Di tengah dorongan adanya pemisahan unit usaha syariah (UUS) perbankan, aset beberapa UUS justru tercatat menurun.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah dorongan adanya pemisahan unit usaha syariah (UUS) perbankan, aset beberapa UUS justru tercatat menurun. Terlebih, bagi UUS yang asetnya sudah mendekati kewajiban untuk melakukan spin off.

Seperti diketahui, UUS Perbankan wajib melakukan penyapihan jika sudah memenuhi salah satu dari dua ketentuan yang ada. Di antaranya adalah asetnya mencapai 50% dari total aset induknya atau mencapai Rp 50 triliun.

Dalam hal ini, penurunan aset terjadi pada dua UUS bank yang hampir mencapai kewajiban tersebut. Dua bank tersebut adalah PT Bank Permata Tbk dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk.

Per Maret 2025, aset UUS dari Maybank Indonesia tercatat senilai Rp 41,52 triliun atau turun dari periode akhir tahun 2024 yang senilai Rp 42,96 triliun. Hal serupa terjadi pada UUS Bank Permata yang asetnya dari Rp 37,41 triliun di akhir 2024 menjadi Rp 37,38 triliun di akhir Maret 2025.

Baca Juga: OJK Beri Izin Pembentukan Unit Usaha Syariah kepada Orion Penjaminan Indonesia

Jika dilihat secara rinci, hal utama yang membuat aset UUS tersebut mengalami penurunan dikarenakan portofolio pembiayaan yang menyusut. Ambil contoh, UUS Maybank yang mengalami penurunan pembiayaan sekitar  8% secara year to date menjadi Rp 29,2 triliun.

Hal serupa juga terjadi pada UUS Bank Permata yang mengalami penurunan pembiayaan pada periode yang sama. Di mana, portofolio pembiayaan pada posisi Desember 2024 senilai Rp 26,17 triliun turun menjadi Rp 25,41 triliun di Maret 2025.

Baca Juga: Aset Naik, Bank Siap Melepas Unit Usaha Syariah

Di sisi lain, penurunan aset sejatinya juga terjadi di UUS yang memang sudah wajib melakukan spin off. Dalam hal ini adalah UUS dari PT Bank CIMB Niaga Tbk yang asetnya turun dari Rp 67,5 triliun di Desember 2024 menjadi Rp 64,77 triliun di Maret 2025.

Hanya saja, CIMB tetap memenuhi kewajiban untuk melakukan spin off karena sudah memiliki aset lebih dari Rp 50 triliun. Di mana, CIMB Niaga juga sudah memutuskan akan melakukan spin off dengan mendirikan perusahaan baru.

Selanjutnya: Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan 8 Duta Besar Negara Sahabat

Menarik Dibaca: Astra dan Toyota Perkuat Kemitraan Strategis di Bisnis Mobil Bekas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×