kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.378   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.504   -11,44   -0,15%
  • KOMPAS100 1.056   -4,21   -0,40%
  • LQ45 790   -6,62   -0,83%
  • ISSI 254   0,41   0,16%
  • IDX30 411   -3,85   -0,93%
  • IDXHIDIV20 469   -4,76   -1,00%
  • IDX80 119   -0,61   -0,51%
  • IDXV30 123   -0,93   -0,75%
  • IDXQ30 131   -1,44   -1,08%

Asippindo Beberkan Penyebab Aset Penjaminan Terkontraksi 0,04% per Juni 2025


Kamis, 07 Agustus 2025 / 05:20 WIB
Asippindo Beberkan Penyebab Aset Penjaminan Terkontraksi 0,04% per Juni 2025
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan pembangunan jalur LRT di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (12/4). Asippindo menyebut kondisi ekonomi dan persaingan ketat menjadi penyebab nilai aset industri penjaminan mengalami kontraksi per Juni 2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) menyebut kondisi ekonomi dan persaingan ketat menjadi penyebab nilai aset industri penjaminan mengalami kontraksi per Juni 2025. 

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, nilai aset perusahaan penjaminan mencapai Rp 47,27 triliun per Juni 2025. Nilai itu terkontraksi sebesar 0,04%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Wakil Ketua Asippindo Suwanto Somawidjaja menerangkan bahwa penyebab kontraksi aset industri penjaminan salah satunya dapat dipengaruhi kondisi ekonomi, seperti penyaluran kredit yang relatif menurun, sehingga memengaruhi permintaan jasa penjaminan.

Baca Juga: Jamkrida Bali Catat Imbal Jasa dan Volume Penjaminan Tumbuh Dobel Digit per Mei 2025

Bisa juga disebabkan faktor kebijakan dan regulasi dari regulator, sehingga dapat memengaruhi operasional perusahaan penjaminan, dan ujungnya berdampak pada aset.

"Selain itu, bisa juga karena adanya persaingan yang ketat antara perusahaan penjaminan dan asuransi. Hal itu dapat menyebabkan penurunan harga Imbal Jasa Penjaminan (IJP), sehingga berdampak pada penurunan aset," ungkapnya kepada Kontan, Rabu (6/8/2025).

Dalam upaya meningkatkan aset ke depannya, Suwanto mengimbau perusahaan penjaminan perlu melakukan sejumlah langkah, seperti meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penjaminan melalui edukasi dan promosi.

Dia bilang perusahaan penjaminan juga perlu mengembangkan produk yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan permintaan penjaminan.

Baca Juga: Aset Industri Penjaminan Diproyeksi Tumbuh 6%-8% hingga Akhir 2025

"Perusahaan penjaminan juga perlu meningkatkan efisiensi operasional untuk meningkatkan kemampuan mengelola risiko dan meningkatkan aset," tuturnya.

Sementara itu, Asippindo juga turut angkat bicara mengenai target yang dicanangkan OJK mengenai aset penjaminan sebesar 6%-8% pada 2025.

Suwanto mengatakan Asippindo perlu melakukan analisis lebih lanjut untuk menentukan target tersebut realistis atau tidak, serta upaya-upaya yang diperlukan perusahaan penjaminan untuk mencapai target tersebut. 

Selanjutnya: Laba Bersih Rukun Raharja (RAJA) Terkoreksi pada Semester I-2025, Cek Rekomendasinya

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 7 Agustus 2025: Keuangan dan Karier Aries Hoki

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×