Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) optimistis kinerja industri penjaminan masih berpotensi tumbuh pada tahun depan.
Sekretaris Jenderal Asippindo Agus Supriadi mengatakan optimisme itu didorong adanya kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Terlihat dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM, termasuk penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (18/11/2025).
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Bunga KUR Flat 6%, Ini Dampak ke Industri Penjaminan
Meskipun demikian, Agus menyebut industri penjaminan juga masih berpotensi dihadapkan pada tantangan risiko yang meningkat pada tahun depan.
"Khususnya, terkait dengan potensi kredit macet," katanya.
Oleh karena itu, Agus menilai industri penjaminan perlu melakukan inovasi untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola risiko dan meningkatkan kualitas penjaminan.
Mengenai kinerja industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai aset perusahaan penjaminan mencapai Rp 48,24 triliun per September 2025. Nilai itu tumbuh sebesar 1,37%, jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Asippindo Imbau Industri Penjaminan Terapkan Kehati-hatian Dalam Menjamin Kredit UMKM
Jika ditelaah, pertumbuhan aset per September 2025 tercatat melambat, dibandingkan posisi pada bulan sebelumnya. OJK mencatat nilai aset perusahaan penjaminan mencapai Rp 48,83 triliun per Agustus 2025. Nilai itu tumbuh 1,94%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, OJK juga mencatat nilai imbal jasa penjaminan yang diperoleh industri penjaminan per September 2025 sebesar Rp 5,8 triliun. Nilai itu terkontraksi 11,4%, jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Jika ditelaah, kontraksi nilai imbal jasa penjaminan per September 2025 terbilang membaik, jika dibandingkan pencapaian pada bulan sebelumnya yang sebesar 11,91% secara Year on Year (YoY).
Sementara itu, nilai klaim industri penjaminan mencapai Rp 5,24 triliun per September 2025. Nilainya terkontraksi sebesar 20,68% secara YoY.
Selanjutnya: Sempat Kalahkan Elon Musk, Kekayaan Larry Page Turun 30% dalam Sekejap
Menarik Dibaca: Fitur Aplikasi UmHajGo Bantu Perjalanan Umrah dan Haji Tanpa Ribet
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













