Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo mencatatkan mencatatkan hasil investasi senilai Rp 868 miliar. Nilai itu tumbuh 26,72% jika dibandingkan hasil investasi tahun 2018 yang sebesar Rp 685 miliar.
Direktur Utama Askrindo Andrianto Wahyu Adi menyatakan, hasil investasi yang berhasil didapat Askrindo berasal dari yield deposito yang mencapai Rp 421 miliar, obligasi sebesar Rp 150 miliar, reksadana senilai Rp 160 miliar, dan penyertaan Rp 107 miliar.
“Strategi investasi yang dijalankan perusahaan adalah konservatif. Mulai dari penempatan deposito di bank Himbara, BPD, dan bank swasta BUKU III. Juga surat berharga mulai dari SBN, obligasi korporasi BUMN maupun anak perusahaan BUMN,” kata Andrianto akhir pekan lalu.
Baca Juga: Askrindo catat pertumbuhan premi 34,48% di tahun 2019
Adapun sepanjang 2019, Aksrindo mencatatkan dana investasi senilai Rp 13,16 triliun. Nilai itu tumbuh 12,86% yoy dari posisi 2018 senilai Rp 11,66 triliun.
Adapun sebanyak 56,4% atau Rp 7,42 triliun ditempatkan di deposito, 19,4% atau sebanyak 2,55 triliun di obligasi, 15,3% atau 2,01 triliun pada reksadana, penyertaan sebanyak 7,2% atau Rp 949 miliar.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepanjang 2019 hasil investasi Industri asuransi umum mencapai Rp 4,35 triliun. Nilai itu hanya tumbuh 2,35% year on year (yoy) dari Rp 4,25 triliun sepanjang 2018.
Kinerja itu berkat pertumbuhan aset investasi sepanjang tahun lalu sebanyak 9,02% yoy. Pada tahun lalu jumlah investasi senilai Rp 78,41 triliun meningkat dibandingkan 2018 sebanyak Rp 71,92 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News