kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Askrindo tetap setia investasi di deposito


Senin, 13 Februari 2012 / 10:23 WIB
Askrindo tetap setia investasi di deposito
ILUSTRASI. Cara download Live Wallpaper Genshin Impact, bikin tampilan PC dan HP Anrdoid keren


Reporter: Mona Tobing |

SURABAYA. Penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) atau BI rate dari 6% menjadi 5,75% bakal meluruhkan imbal hasil deposito. Namun, manajemen PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) tetap mengutamakan penyimpanan dananya di deposito. Alasannya adalah faktor keamanan.

Akhir tahun 2011, dana investasi Askrindo sebesar Rp 2,67 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak 95% tersimpan di deposito. Tahun 2012, target dana investasi Askrindo Rp 3,98 triliun, sebanyak Rp 3,8 triliun tersimpan di deposito atau komposisinya sama dengan tahun lalu.

Bila bunga deposito berkurang karena turunnya BI rate, target hasil investasi Askrindo pada tahun ini Rp 173,48 miliar bisa meleset. Askrindo memilih memperbesar pendapatan underwriting daripada hasil investasi. "Kami menargetkan, di 2012 pertumbuhan net underwriting 22% menjadi Rp 664,6 miliar. Sedangkan dana kelolaan tumbuh 33% menjadi sekitar Rp 4 triliun," kata Antonius Chandra, Direktur Utama Askrindo, akhir pekan lalu.

"Hasil investasi bisa turun, tapi kami akan menutupinya dengan pendapatan dari kegiatan penjaminan," tambah Antonius. Ya, manajemen akan mengandalkan penjaminan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).

Tahun ini, pemerintah menargetkan penyaluran KUR Rp 30 triliun, naik 50% dibandingkan tahun 2011. Dari penyaluran itu, Askrindo ingin menjamin hingga 55%.

Itu bakal menghasilkan pendapatan premi Rp 363 miliar, naik 26%. Selain itu, manajemen Askrindo juga tetap menggenjot kinerja produk bank garansi. Sebagaimana diketahui, sekitar 55% bisnis Askrindo berasal dari KUR sedangkan sisanya sebagai bank garansi. Askrindo optimistis mampu memperoleh laba tahun sebesar Rp 225 miliar di tahun 2012 atau tumbuh 115% dibandingkan perolehan laba tahun 2011 yang sebesar Rp 137 miliar.

Salah satu strategi untuk meningkatkan premi, mereka meningkatkan status kantor cabang di Surabaya menjadi kantor cabang kelas I. Peningkatan status itu memperbesar kewenangan kantor Askrindo di Surabaya. Ini mempermudah Askrindo dalam menjaring premi.

Askrindo menargetkan, pasca peningkatan itu, premi gabungan Jawa Timur Rp 90 miliar, naik dari tahun 2011 Rp 61,4 miliar. "Ini mendongkrak kontribusi ke perusahaan. Tahun lalu, kami menyumbang laba Rp 52,7 miliar, tumbuh 512%," kata Sulis Setyono, Kepala Askrindo Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×