kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.319   9,00   0,06%
  • IDX 7.792   185,77   2,44%
  • KOMPAS100 1.105   23,32   2,16%
  • LQ45 823   23,67   2,96%
  • ISSI 258   4,00   1,58%
  • IDX30 426   12,56   3,04%
  • IDXHIDIV20 488   14,77   3,12%
  • IDX80 123   2,78   2,31%
  • IDXV30 127   1,15   0,91%
  • IDXQ30 137   4,21   3,18%

Aslindo Ungkap Penyebab Penyaluran Pembiayaan LKM Bisa Meningkat


Selasa, 12 Agustus 2025 / 19:55 WIB
Aslindo Ungkap Penyebab Penyaluran Pembiayaan LKM Bisa Meningkat
ILUSTRASI. Ketua Umum Aslindo Burhan.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Indonesia (Aslindo) menyampaikan permintaan yang tinggi dari masyarakat menjadi penyebab penyaluran pembiayaan industri LKM meningkat.

Adapun data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan LKM per Juni 2025 mencapai Rp 1,05 triliun, atau meningkat 0,96% dibandingkan posisi per Desember 2024 yang sebesar Rp 1,04 triliun. 

"Hal itu karena makin meningkatnya permintaan kebutuhan masyarakat, khususnya pada segmen ultra mikro," ungkap Ketua Umum Aslindo Burhan saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (12/8/2025).

Burhan menerangkan meski pembiayaan mencatatkan peningkatan, tetapi keterbatasan modal menjadi salah satu tantangan yang menghambat industri LKM untuk makin meningkatkan kinerja pembiayaan. Dia bilang modal menjadi salah satu elemen penting yang diperlukan bagi LKM untuk mengembangkan bisnis.

"Kami tidak bisa tumbuh secara signifikan karena keterbatasan modal. Sejauh ini, modal didapatkan terbesar dari Dana Pihak Ketiga (DPK)," ujarnya.

Baca Juga: Penyaluran Pinjaman Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Rp 1,05 Triliun per Juni 2025

Oleh karena itu, Burhan berharap ke depannya keterbatasan modal dapat diatasi, seiring makin dikenalnya industri LKM. Dia juga berharap banyak pihak yang ingin menyuntikkan modalnya ke depannya lewat LKM sehingga bisa membantu dan meningkatkan perekonomian masyarakat di desa.

Lebih lanjut, Burhan tak memungkiri bahwa prospek LKM masih begitu besar, karena masih banyak masyarakat di desa yang belum terlayani layanan keuangan sehingga memilih LKM sebagai sumber pembiayaan, khususnya untuk kebutuhan modal kerja.

Oleh karena itu, saat ini LKM tengah berupaya menguatkan tata kelola dan kualitas SDM. Dengan terwujudnya hal tersebut, dia meyakini otomatis investor akan menyuntikkan modal ke LKM.

"Jadi, tata kelola dan peningkatan kualitas sumber daya manusia itu urgensi kami. Apabila hal itu membaik, otomatis investor akan melihat ke arah LKM," tuturnya.

Selain itu, Burhan juga menerangkan modal yang terbatas di industri LKM menjadi salah satu penyebab nilai aset LKM menurun. Adapun OJK mencatat aset LKM per Juni 2025 mencapai Rp 1,59 triliun atau kontraksi sebesar 5,92%, dibandingkan posisi per Desember 2024 yang sebesar Rp 1,69 triliun.

Sementara itu, Aslindo juga turut angkat bicara terkait kehadiran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Burhan berharap industri LKM bisa bersinergi dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ke depannya.

Baca Juga: OJK: 35 Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Masuk Kelompok Skala Usaha Besar

"Misalnya, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai penyedia pupuk atau kebutuhan pertanian lainnya, kemudian kami (LKM/LKMS) bisa memberikan akses permodalan atau menampung tabungan atas hasil usaha masyarakat di desa yang selama ini sudah berjalan," katanya.

Aslindo juga memperkirakan kehadiran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih tidak akan begitu berdampak terhadap bisnis LKM yang sudah ada saat ini, khususnya yang berfokus pada simpan pinjam. Burhan meyakini bisnis LKM akan tetap berjalan, meski ada Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Hal itu karena LKM bukan lembaga baru di desa-desa. 

Burhan juga mengatakan LKM merupakan lembaga yang memiliki karakteristik berbeda karena unsur kedekatannya terhadap masyarakat di wilayah masing-masing. Jadi, dia pikir bisnis LKM akan tetap tumbuh dan berlanjut ke depannya.

"Sasaran pasar kami memang adanya kedekatan emosional dan kultur dengan masyarakatnya," ucap Burhan. 

Baca Juga: Aslindo Berharap LKM Bisa Bersinergi dengan Kopdes Merah Putih

Selanjutnya: Harus Diet, Ini 5 Tanda Kelebihan Berat Badan yang Jarang Disadari

Menarik Dibaca: Harus Diet, Ini 5 Tanda Kelebihan Berat Badan yang Jarang Disadari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×