Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Astra Sedaya Finance (ASF) ancang-ancang menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun di kuartal ketiga tahun ini. Obligasi akan dikeluarkan dengan catatan kondisi makro ekonomi cukup ciamik dan suku bunga berangsur stabil.
Direktur Keuangan ASF Hugeng Gozali mengatakan, pihaknya akan mencari dana segar dari pasar modal untuk menopang pertumbuhan pembiayaan. “Rencananya, kita ingin masuk ke pasar obligasi mencari dana sebesar Rp 2 triliun. Tetapi, lihat situasi lah, mungkin usai pemilihan presiden (pilpres),” ujarnya ditemui KONTAN, akhir pekan lalu.
Obligasi ASF tersebut akan diterbitkan dalam tiga seri, yakni 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Perseroan sendiri telah menunjuk 3 – 4 penjamin emisi untuk melancarkan aksi korporasinya ini. Maret silam, perseroan juga telah meneken sindikasi pinjaman bank asing senilai 670 juta dollar AS atau berarti sekitar Rp 7 triliun.
ASF bersama empat perusahaan saudaranya yang tergabung dalam Astra Credit Companies, yakni PT Swadharma Bakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance, serta PT Pratama Sedaya Finance menargetkan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 25 triliun - Rp 26 triliun hingga akhir tahun nanti.
Sampai separuh pertama tahun ini, ACC tercatat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 13,9 triliun atau tumbuh tipis 6% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu. Seluruhnya mengalir ke kendaraan roda empat, yakni 70% mobil baru dan 30% mobil bekas. Dari sisi jumlah, pembiayaan mengalir ke 109.000 unit mobil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News