kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Astra Sedaya Finance proyeksi kredit macet di angka 0,55%


Rabu, 14 Februari 2018 / 18:47 WIB
Astra Sedaya Finance proyeksi kredit macet di angka 0,55%
ILUSTRASI. Astra Sedaya Finance


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren perbaikan angka non performing finance (NPF) industri multifinance yang sudah terlihat sejak akhir tahun lalu membuat PT Astra Sedaya Finance (ASF) optimistis. Tahun ini, perusahaan ini memproyeksikan kredit macet berada di posisi 0,55%.

Presiden DIrektur Astra Sedaya Finance Jodjana Jody mengatakan, hingga akhir 2017, pihaknya mencatatkan NPF sebesar 0,62%. Angka itu masih bergerak stagnan alias flat dibanding realisasi pada akhir 2016 lalu.

"Meskipun sempat naik di posisi 0,8% di pertengahan tahun tapi kami berhasil turunkan lagi," ujar Jodjana kepada Kontan.co.id, Rabu (14/2).

Dia bilang, mulai Januari 2017, ASF tidak jor-joran untuk memberikan kredit khususnya pada segmen kendaraan low class MPV dan LCGC yang hampir memiliki pangsa pasar 60% dari total keseluruhan kendaraan.

"Nah ini kan kelas mobil yang rentan, kalau ekonomi tidak baik ikut berimbas, sehingga kami hati-hati," ujar dia.

Dengan demikian, trik tersebut berhasil menurunkan risiko peningkatan rasio kredit macet ASF. Tahun ini, Jodjana berharap ekonomi dalam negeri yang membaik akan mendukung iklim bisnis industri pembiayaan. Sehingga, kinerja perusahaan akan semakin bergairah.

Untuk menjaga angka NPF di level 0,55%, Jodjana juga masih akan seletif mulai dari pengajuan besaran down payment (DP), lalu pengecekan konsumen harus lebih teliti.

"Persyaratan awal yang ketat membuat booking ke belakang jadi lebih baik," imbuh Jodjana.

Tahun ini, ASF membidik kenaikan pembiayaan sebesar 5% sampai 10% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 27,3 triliun. Target pertumbuhan ini sejalan dengan membaiknya makro ekonomi dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×