Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA kepada PT Asuransi Bangun Askrida dengan prospek stabil.
Pefindo menyebut, perusahaan asuransi dengan peringkat idA memiliki karakteristik keamanan keuangan yang relatif kuat dibanding perusahaan lain di Indonesia. "Namun kemungkinan akan terpengaruh oleh perubahan kondisi bisnis yang merugikan dibandingkan perusahaan asuransi lain dengan peringkat yang lebih tinggi," kata Pefindo, dalam keterangan resmi, Jumat (21/1).
Peringkat mencerminkan sinergi kuat yang dijalin Askrida dengan pemegang saham, profil permodalan yang kuat, dan likuiditas yang di atas rata-rata. Namun, peringkat dibatasi oleh kinerja operasi yang sederhana karena loss ratio yang tinggi, serta persaingan yang ketat di pasar asuransi umum non-captive.
Peringkat dapat dinaikkan jika Pefindo melihat perbaikan yang signifikan dan berkelanjutan pada posisi bisnis perusahaan. Hal ini juga harus diiringi dengan penguatan pada profil keuangan perusahaan.
Baca Juga: Berjalan Lambat, Spin-off Unit Usaha Syariah Jadi Tantangan untuk Industri Asuransi
Sementara itu, peringkat dapat diturunkan jika posisi bisnis di pasar captive melemah secara signifikan, atau bila perusahaan mengalami penurunan yang cukup besar pada posisi permodalan atau kinerja operasional.
Askrida adalah perusahaan asuransi umum dengan fokus pada pasar captive asuransi kredit untuk bank pembangunan daerah (BPD). Perusahaan juga menawarkan berbagai produk asuransi umum lain seperti properti, kendaraan bermotor, surety bond, kecelakaan diri, kargo, dan lainnya.
Pemegang saham Askrida terdiri dari 51 entitas, termasuk beberapa BPD, dana pensiun BPD, yayasan karyawan BPD, dan pemerintah daerah (Pemda). Tiga pemegang saham terbesarnya per 30 September 2021 adalah Pemerintah Provinsi Sumatra Barat 16,5%, Dana Pensiun PT BPD Jawa Barat Banten 13,8%, dan PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk 10,2%.
Baca Juga: Konglomerasi dan BUMN kuasai pasar asuransi umum
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
