kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asuransi berjanji mempermudah klaim banjir


Rabu, 23 Januari 2013 / 10:22 WIB
Asuransi berjanji mempermudah klaim banjir
ILUSTRASI. Produk PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk (EPAC)


Reporter: Feri Kristianto |

JAKARTA. Perusahaan asuransi menjanjikan kemudahan klaim banjir asalkan sesuai persyaratan. Kornelius Simanjuntak, Ketua Umum AAUI, mengatakan, anggotanya sudah diimbau mempermudah permohonan klaim.

Dia mencontohkan, perusahaan diminta memberi toleransi pelaporan polis. Jika selama ini dalam Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKI) tenggat waktu tujuh hari, dan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia(PSAKBI) selambatnya lima hari setelah kerugian terjadi.

"Kami sudah imbau anggota berikan toleransi disesuaikan kondisi lapangan," ujarnya pada Selasa (22/1).

AAUI juga mengimbau perihal proses administrasi klaim dipermudah. Misalnya persyaratan klaim, jika dokumen tidak ditemukan atau mengalami kerusakan akibat banjir, sebaiknya asuransi membantu menggunakan dokumen dan database yang ada di perusahaan asuransi. Budi Hartono Purnomo, Kepala Divisi dan Edukasi AAUI menyarankan, masyarakat memperhatikan polis yang mereka pegang. "Apakah diperluas dengan risiko banjir atau tidak," pinta Budi.

Nasabah diminta supaya membaca dengan baik polis asuransi mereka. Sebab, ada perusahaan asuransi yang memiliki klausul tidak menjamin kerusakan tertentu. Menurut Budi, beberapa perusahaan asuransi hanya menjamin kerusakan elektronik maupun interior.

Sedangkan kerusakan mesin karena kemasukan air tidak akan ditanggung. Jadi kerusakan akibat banjir dijamin tetapi khusus kerusakan mesin tidak akan dijamin. "Ada beberapa menerapkan klausul itu tidak semua, tapi sebagian besar siap bayar," ungkapnya.

Sebagai gambaran, AAUI memperkirakan, klaim asuransi properti dan kendaraan bermotor akibat banjir mencapai Rp 3 triliun, alias meningkat 50% dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 2,1 triliun. Khusus klaim kendaraan bermotor diperkirakan Rp 50 miliar. Perkiraan ini didasarkan bertambahnya area yang tergenang di Jakarta serta meningkatnya nilai objek yang ditanggung. Maklum, banjir beberapa hari lalu menggenangi kawasan permukiman elit dan pusat bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×