Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi umum di tahun 2019 ini dinilai cukup menantang. Tak heran, PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) juga memperkirakan proyeksi pendapatan premi sampai tutup tahun ini tak bisa tumbuh signifikan.
Direktur Utama ASBI HSM Widodo menyebut hingga akhir 2019 nanti perusahaannya memprediksi perolehan premi sebesar Rp 448,78 miliar. Jumlah ini sedikit lebih tinggi dari realisasi sepanjang tahun lalu yang sebesar Rp 443,62 miliar.
Baca Juga: Perbaiki likuiditas, ini strategi jangka pendek AJB Bumiputera 1912
Dengan kondisi ekonomi seperti saat ini, ia mengakui pelaku industri asuransi umum memang menghadapi tantangan untuk menggenjot perolehan premi. Termasuk dari lini bisnis yang selama ini menyumbang terbesar bagi premi yang didapat pelaku usaha yakni asuransi properti dan asuransi kendaraan.
Tak cuma tantangan untuk menggenjot premi, Widodo juga bilang pelaku industri di sisi yang lainnya juga harus menjaga kesehatan bisnis. Pasalnya ada beberapa lini bisnis yang menunjukkan tren rasio klaim yang terus meningkat.
"Sehingga ada pula potensi bisnis yang tak kami terima karena risikonya sedang jelek," ujar Widodo, Kamis (19/12).
Hingga Oktober 2019 sendiri, ia melanjutkan, ASBI mengantongi premi sebesar Rp 341,09 miliar. Jumlah ini naik tipis 2,11% dibanding periode yang sama di tahun kemarin.
Baca Juga: Tabir investasi Jiwasraya terbuka, dari modus mispricing sampai window dressing
Lini asuransi properti menjadi penyumbang terbesar premi perseroan di segmen bisnis konvensional yakni sebesar 44%. Diikuti oleh asuransi kendaraan bermotor yang berkontribusi sebanyak 23%.
Sementara itu bisnis asuransi kesehatan menjadi kontributor terbesar di segmen asuransi syariah ASBI dengan sumbangan sebesar 37%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News