kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asuransi Dwiguna ramai peminat


Sabtu, 07 Juli 2012 / 07:30 WIB
ILUSTRASI. Kelapa sawit.


Reporter: Feri Kristianto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Produk asuransi tradisional berbalut investasi non-unitlink masih diminati masyarakat. Lihat saja JS Saving Plan, keluaran Asuransi Jiwasraya. Produk itu menjadi andalan mengeruk premi. Hingga kuartal I-2012, kontribusinya terhadap perolehan premi mencapai 65%.

Menurut Hendrisman Rahim, Direktur Utama Jiwasraya, konsumen meminati jenis asuransi tersebut karena konsumen membutuhkan kepastian imbal hasil. Mereka memilih produk ini ketimbang unitlink, lantaran imbal hasil unitlink terlalu mengandalkan pasar modal.

Apalagi gain asuransi ini di atas suku bunga deposito. "Gejolak pasar seperti sekarang semakin mendorong orang membeli produk ini," kata Hendrisman.

Asuransi tradisional berbalut investasi, sebenarnya mirip unitlink. Bedanya tenor lebih pendek, antara 1 tahun - 5 tahun. Perbedaan lain, manajemen tidak memaparkan penempatan dana.

Nasabah cukup mempercayakan uangnya dan akan dapat garansi bunga pasti di akhir tahun polis. Imbal hasil yang "dijanjikan" berbeda-beda setiap tahun, tergantung kondisi pasar.

Nah di JS Saving Plan, selain menjanjikan hasil investasi tetap, pemegang polis mendapatkan proteksi kematian. Artinya jika pemilik polis meninggal sebelum jatuh tempo, dia dapat santunan kematian sebesar 25% dari total yang disetorkan.

Namun setelah jatuh tempo, ahli waris mendapatkan senilai uang yang disetorkan plus bunga. Jiwasraya menjual produk ini dari harga premi Rp 10 juta.

Hingga kuartal I-2012, total premi asuransi pelat merah ini mencapai Rp 2,4 triliun, tumbuh 38% (year on year). Premi segmen ritel mencapai 54% dan korporasi 46%.

Kontribusi produk yang diluncurkan sejak 2009 ini mencapai 65% dari perolehan ritel. Menurut De Yong Adrian, Direktur Pemasaran Jiwasraya, peminat produk rata-rata kalangan menengah seperti manajer hingga pedagang.

Tidak hanya di Jiwasraya, produk sejenis di Asuransi Wana Artha Life bernama Wal invest juga menjadi andalan mengerek premi. Total premi sepanjang kuartal I-2012 mencapai Rp 698 miliar.

Dari jumlah itu, premi individu sekitar 80% dan Wal Invest berkontribusi lebih dari 50%. Sebagai gambaran, produk ini sudah lebih dulu ada sebelum unitlink.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×