Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebut laju bisnis asuransi mikro belum terlalu menggembirakan. Banyak tantangan yang menghadang pemain asuransi jiwa untuk bisa serius menggarap segmen produk ini.
Menurut Ketua AAJI Hendrisman Rahim, dengan premi yang rendah sulit bagi asuransi jiwa untuk bisa berharap kontribusi pemasukan yang besar. Di sisi lain untuk pemasarannya butuh biaya yang tak sedikit.
Sehingga kerap kali tak menemukan titik temu dalam hitungan-hitungan bisnis. Makanya hanya segelintir perusahaan yang sudah cukup serius menggarap produk asuransi mikro.
Dari sisi perolehan premi pun masih sangat kecil. "Tahun lalu mungkin sekitar Rp 10 miliar," kata Hendrisman beberapa waktu lalu.
Kontribusi dari asuransi mikro ini tentu sangat jomplang dengan total perolehan premi yang dikantongi industri. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat di 2015 kemarin total perolehan premi industri asuransi jiwa mencapai Rp 102,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News