Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Industri otomotif nasional boleh saja masih dirundung lesunya pasar. Namun bagi pemain asuransi kerugian, lini bisnis asuransi kendaraan justru menunjukan kinerja yang lumayan.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, sampai paruh pertama tahun ini premi yang didapat dari lini bisnis ini mencapai Rp 8,09 triliun. Premi sebesar ini mengalami kenaikan sebesar 9% dari periode yang sama di tahun lalu.
Pertumbuhan positif dari lini usaha ini pun seakan menjadi penahan bagi kinerja total industri agar tak terperosok lebih dalam. Pasalnya secara keseluruhan, premi yang masuk kantong pemain asuransi turun 4% menjadi Rp 29,1 triliun.
Meski secara umum pertumbuhan pasar otomotif masih loyo, namun Direktur Eksekutif AAUI Julian Noor menyebut ada sejumlah segmen pasar yang coba dimaksimalkan oleh pelaku usaha asuransi umum.
"Diantaranya dari asuransi kendaraan yang telah habis masa kreditnya," kata dia belum lama ini.
Selama ini, mayoritas pemain memang masih mengandalkan kerja sama dengan multifinance untuk menyalurkan asuransi kendaraan dalam bentuk bundling. Praktis, kebanyakan segmen yang disasar pun adalah mobil-mobil baru.
Nah karena pasar mobil baru pertumbuhannya kurang menggembirakan, maka pemain asuransi umum pun makin aktif menyasar konsumen pembiayaan yang melunasi kendaraannya.
Di sisi lain, kesadaran pemilik kendaraan di segmen ini pun mulai meningkat. Sehingga setelah masa pertanggungan habis seiring dengan lunasnya kredit, mereka pun kembali membeli polis asuransi baru untuk melindungi mobilnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News