Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bisnis asuransi kesehatan di ramal belum bisa kembali berlari tahun ini. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai stagnasi perolehan premi sangat berpotensi terjadi di tahun ini.
Menurut Direktur Eksekutif AAUI Julian Noor sejumlah pelaku bisnis masih akan melanjutkan aksi wait and see untuk memperpanjang atau membeli polis asuransi kesehatan dari perusahaan asuransi komersial. Setidaknya, aksi tersebut akan terjadi sampai akhir semester pertama tahun ini.
Asumsi tersebut berdasarkan batas waktu pembahasan skema Coordination of Benefit (CoB) dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Pembahasan antara pihak-pihak yang terkait memang ditentukan berlanjut sampai pertengahan tahun ini.
Artinya di kuartal pertama sampai kedua 2015 ini, lini bisnis asuransi kesehatan masih bakal lesu darah. "Kemungkinan di semester kedua perusahaan mulai bisa mengambil keputusan apakah hanya mengikuti BPJS Kesehatan atau memakai asuransi komersial," katanya.
Berdasarkan data AAUI, sepanjang 2014 kemarin premi asuransi kesehatan yang diraup industri hanya mencapai Rp 5,6 triliun. Jumlah ini menurun 6,2% secara year on year dari tahun sebelumnya yang mencapai 6 triliun.
Julian mensinyalir penurunan ini banyak terjadi di kuartal keempat di tahun kemarin. Dimana isu kewajiban untuk mengikuti program BPJS Kesehatan semakin ramai dan menyebabkan mereka memilih menunggu kejelasan terlebih dahulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News