Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pasar asuransi kesehatan dinilai masih menjadi ladang yang bisnis yang masih terus dipelihara oleh pemain asuransi jiwa. Namun, harus ada penyesuaian strategi yang dilakukan.
Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengatakan trennya saat ini pengembangan produk dan pemasaran asuransi kesehatan oleh pemain asuransi jiwa banyak yang menyasar segmen individu. Termasuk untuk kalangan menengah ke atas.
Kehadiran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memang diakui merubah peta permainan di bisnis asuransi jiwa. Di mana, banyak nasabah kumpulan yang mengalihkan diri ke produk yang dikelola oleh badan eks PT Askes tersebut.
"Potensi pasar tentu masih besar karena ada segmen yang ingin layanan yang lebih tinggi dari yang diberikan BPJS Kesehatan," kata dia belum lama ini.
Berkurangan pasar asuransi kesehatan di segmen kumpulan di sisi lain juga berdampak pada besaran klaim yang dibayar pelaku industri asuransi jiwa. Dimana selama kuartal pertama kemarin, klaim asuransi kesehatan kumpulan mengalami penurunan 35,3% secara year on year menjadi Rp 1,14 triliun.
Sementara seiring pengenjotan nasabah individu, klaim kesehatan di segmen ini menglami pertumbuhan sebesar 6,9% menjadi Rp 1,05 triliun pada rentang waktu yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News