Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pasar asuransi jiwa dinilai masih punya ceruk yang amat besar. Namun, hingga kini, baru segelintir pemain yang menguasai pasar.
Berdasarkan data dari laporan keuangan pemain besar, sepuluh entitas asuransi jiwa mengantongi aset sebesar Rp 297,67 triliun per akhir 2016 lalu. Aset sebesar itu disumbang oleh PT Prudential Life Assurance, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, PT Asuransi Jiwasraya dan PT AIA Financial.
Juga termasuk aset dari PT Asuransi Allianz Life Indonesia, PT AXA Mandiri Financial Services, PT Indolife Pensiontama, PT Asuransi Jiwa Sequis Life, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG dan PT Asuransi Simas Jiwa.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, secara nasional, aset dari industri asuransi jiwa pada tahun lalu mencapai Rp 395,1 triliun. Artinya, kesepuluh pemain tersebut sudah menikmati pangsa pasar sebesar 75,34% dari total aset yang dikelola industri.
Meski begitu, potensi pasar yang ada di Indonesia dinilai masih punya lahan yang besar untuk digarap. Misalnya saja dari pemanfaatan produk asuransi yang masih rendah. Padahal jumlah penduduk Indonesia terbilang besar.
Dus, peluang pemain lain untuk menggeber bisnis pun dinilai masih sangat terbuka. "Dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan bisnis asuransi jiwa berada di rentang 20% sampai 30%," Kata Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim beberapa waktu lalu.
Tak heran beberapa investor pun masih berdatangan. Dalam kurun waktu sekitar setahun terakhir, ada sejumlah pemain baru yang meramaikan pasar asuransi jiwa. Misalnya PT Asuransi Ciputra Indonesia, PT Pasific Life Insurance, dan PT Asuransi Jiwa Millenium.
Belum lama ini, Prudential Financial Inc juga menjadi mitra strategis dari CT Corp dengan mengambil alih 49% saham di PT Asurnasi Jiwa Mega Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News