Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Perusahaan joint venture masih punya kekuatan besar di pasar asuransi jiwa dalam negeri. Bukan tanpa alasan hal itu masih terjadi.
Wakil Ketua Komite Tetap Asuransi dan Dana Pensiun Kadin Herris Simandjuntak menilai ada beberapa faktor yang membuat perusahaan patungan punya kue pasar yang besar. Salah satunya adalah jaringan global yang dimiliki oleh grup usaha.
Dari sisi nama saja, merek global yang dibawa pemain joint venture sudah memiliki nilai jual yang tinggi. Ditambah jaringan yang dimiliki, nasabah tentu mengharapkan layanan yang memuaskan pula.
Selain itu, grup yang berada di belakang pemain joint venture juga rata-rata adalah pemain yang telah malang-melintang di bisnis asuransi jiwa internasional. PeĀngalaman dan kekuatan modal tentu jadi nilai plus yang dicari nasabah. "Asuransi jiwa bisnis jangka panjang, sehingga nasabah tentu ingin kewajiban jangka panjang juga aman," kata dia beberapa waktu lalu.
Berdasarkan laporan keuangan sejumlah pemain asuransi jiwa, beberapa pemain joint venture memang masuk ke dalam jajaran perusahaan dengan aset terbesar hingga akhir tahun lalu. Diantaranya adalah PT Prudential Life Assurance, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, PT AIA Financial, PT Asuransi Allianz Life Indonesia, hingga PT AXA Mandiri Financial Services.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News