kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asuransi properti penyumbang premi terbesar asuransi kerugian


Selasa, 27 Februari 2018 / 16:17 WIB
Asuransi properti penyumbang premi terbesar asuransi kerugian
ILUSTRASI. Ilustrasi Asuransi Rumah


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat di tahun lalu, kinerja asuransi properti mengalami tekanan. Meski begitu, lini bisnis ini masih merajai kue pasar dari premi asuransi kerugian.

Selama 2017, premi yang didapat dari lini asuransi properti mencapai Rp 18,29 triliun. Angka tersebut mengalami penurunan sekitar 5% dari capaian tahun sebelumnya yang sebanyak Rp 19,24 triliun.

Meski begitu, di tahun kemarin lini asuransi properti masih menguasai pangsa pasar asuransi umum sebesar 28,9%. Sepanjang 2017, AAUI menyebut perolehan total premi asuransi umum berada di angka Rp 63,18 triliun.

Di bawahnya ada asuransi kendaraan bermotor yang menghasilkan premi mencapai Rp 17,23 triliun. Artinya lini bisnis tersebut berkontribusi 27,2% dari total premi.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe mengakui kedua lini bisnis di atas secara tradisi memang mengusai bisnis asuransi umum.

"Di antaranya karena hampir semua perusahaan asuransi umum memang memasarkan produk tersebut," kata dia, Selasa (27/2).

Selain itu, jumlah populasi kendaraan dan properti baik untuk kebutuhan residensial maupun komersial memang sangat besar.

Di belakang kedua lini bisnis tersebut, ada asuransi dengan porsi sebesar 9%. Diikuti oleh asuransi kesehatan sebesar 7%.

Berikutnya ada asurasi pengakutan yang memberi sumbangan sebesar 5%. Lalu asuransi kecelakaan dan rekayasa masing-masing sebanyak 4%.

Sisanya diisi beberapa lini bisnis lain mulai dari asuransi tanggung gugat, asuransi energi, asuransi rangka kapal, hinga asurnasi pesawat dan satelit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×