kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asuransi rekayasa tumbuh 19,45% per September 2019


Rabu, 20 November 2019 / 21:11 WIB
Asuransi rekayasa tumbuh 19,45% per September 2019
ILUSTRASI. Pekerja konstruksi beraktivitas di proyek pembangunan gedung perkantoran Jakarta.


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, premi asuransi rekayasa pada per September 2019 sebesar Rp 1,85 triliun. Pendapatan premi tersebut tumbuh dari jumlahnya di periode yang sama tahun lalu yakni Rp 1,49 triliun.

Dengan pencapaian tersebut, artinya lini bisnis ini tumbuh sebesar 19,45% secara year on year (yoy). Direktur Eksekutif AAUI, Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menjelaskan, asuransi rekayasa (engineering insurance) memiliki potensi pertumbuhan bisnis hingga akhir tahun ini.

Baca Juga: Ditopang penyaluran KUR, asuransi kredit bakal tumbuh di tahun ini

"Proyek infrastruktur cukup banyak untuk periode kedepan. Hingga akhir tahun peningkatan pertumbuhan asuransi rekayasa masih akan terjadi, karena beberapa proyek infrastruktur masih terjadwal," kata Dody kepada Kontan.co.id, Selasa (19/11).

Proyek pemerintah maupun swasta sama-sama berkontribusi atas permintaan asuransi rekayasa sebesar 50% atas pertumbuhan ini.

Untuk meningkatkan premi lini bisnis ini, menurut Dody, bukan hanya polis-polis asuransi engineering seperti Contractors’ All Risks (CAR), Erection All Risks (EAR), Machinery Breakdown (MB), Loss of Profit following Machinery Breakdown (LOP MB), Electronic Equipment Insurance (EEI), & Civil Engineering Completed Risks (CECR), yang menjadi fokus utamanya.

Untuk itu perusahaan asuransi harus dapat memberikan Informasi kebutuhan asuransi kepada pemilik proyek maupun pemilik objek pertanggungan setelah proyek selesai dikerjakan.

Baca Juga: Asuransi umum menanti kepastian aturan insurtech

"Selain itu, penanganan proses klaim baik juga akan berdampak bagus terhadap repetisi permintaan asuransi," jelas Dody.

Merujuk pada data industri tercatat lini asuransi rekayasa memang salah satu yang turut mengalami pertumbuhan, seiring dengan banyaknya proyek - proyek strategis milik pemerintah maupun swasta yang pastinya membutuhkan dukungan optimal dari sektor asuransi.

Dody mengharapkan pertumbuhan minimal 14% sebagaimana estimasi pertumbuhan total premi asuransi umum.

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) juga mengalami pertumbuhan yang signifikan untuk perolehan premi asuransi rekayasa per 30 September 2019 (TW III) yaitu sebesar Rp 349,82 miliar atau naik 38% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 252,99 miliar.

Baca Juga: AAUI minta penerapan insurtech bisa paperless

Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna mengatakan, Lini asuransi ini telah berkontribusi sebesar 7,1% dari total perolehan premi bruto konsolidasian perusahaan yaitu sebesar Rp 4,93 triliun.




TERBARU

[X]
×