kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.409.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.435   -30,00   -0,19%
  • IDX 7.798   37,20   0,48%
  • KOMPAS100 1.185   9,64   0,82%
  • LQ45 958   6,85   0,72%
  • ISSI 226   2,67   1,19%
  • IDX30 488   3,53   0,73%
  • IDXHIDIV20 589   4,06   0,69%
  • IDX80 134   1,16   0,87%
  • IDXV30 140   2,67   1,94%
  • IDXQ30 163   1,24   0,77%

Asuransi Tradisional dan Unitlink Diburu Masyarakat, Ini Kelebihan dan Kekurangannya


Rabu, 21 Agustus 2024 / 22:29 WIB
Asuransi Tradisional dan Unitlink Diburu Masyarakat, Ini Kelebihan dan Kekurangannya
ILUSTRASI. Nasabah mencari informasi mengenai produk unit link dari asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Rabu (2/1). Otoritas Jasa Keuangan akan segera melakukan penguatan regulasi terkait produk unit link (Produk Asuransi yang Dikaitkan Dengan Investasi/PAYDI). Penyempurnaan aturan unit link meliputi area spesifikasi produk, persyaratan perusahaan untuk dapat menjual unit link, praktik pemasaran, transparansi produk dan pengelolaan investasi./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/02/2022


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan secara umum produk tradisional dan unitlink sama-sama diminati oleh masyarakat. Keduanya menawarkan manfaat dan kelebihan yang berbeda antara satu dengan lainnya.

Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu mengungkapkan hal itu bisa dilihat dari porsi masing-masing produk pada kuartal I-2024. Berdasarkan data AAUI pada kuartal I-2024, porsi antara produk asuransi jiwa unitlink dan tradisional relatif tidak berbeda jauh.

"Adapun unitlink mencatatkan porsi 41,8% dan tradisional 58,2%," ungkapnya kepada Kontan, Rabu (21/8).

Secara rinci, Togar mengatakan pendapatan premi dari produk tradisional pada kuartal I-2024 mencapai Rp 26,77 triliun. Nilai itu naik 18,4%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, pendapatan premi yang berasal dari produk asuransi jiwa unitlink mencapai Rp 19,22 triliun pada kuartal I-2024. Dia bilang pendapatan premi dari produk unitlink juga mengalami kenaikan, dibandingkan kuartal I-2023.

Baca Juga: BNI Life Menyebut Produk Tradisional Mendominasi Pendapatan Premi

"Secara umum, peningkatan kedua produk tersebut dipengaruhi setidaknya oleh tiga faktor, yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat terkait pentingnya perlindungan risiko, produk asuransi yang makin relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta stabilitas pasar modal yang terjaga," tuturnya.

Sementara itu, Togar menambahkan setiap produk baik tradisional dan unitlink tentu memiliki kelebihannya masing-masing. Dia bilang pemilihan produk asuransi umumnya disesuaikan dengan preferensi risiko yang ingin dimitigasi dan kesediaan membayar untuk mendapatkan perlindungan atas risiko tersebut.

Lebih lanjut, Togar menyampaikan produk unitlink memiliki kelebihan berupa fleksibilitas dan potensi pertumbuhan investasi yang lebih tinggi. Sebab, produk itu menggabungkan proteksi dengan investasi.

Baca Juga: Kinerja Unitlink Pendapatan Tetap Diproyeksi Masih Terus Positif hingga Akhir Tahun

"Adapun produk tradisional menawarkan kepastian dalam hal manfaat, dengan premi yang tetap dan risiko yang lebih rendah. Kelebihannya, yakni stabilitas dan keamanan, meski memiliki keterbatasan dalam fleksibilitas investasi," katanya.

Terkait adanya aturan baru mengenai penjualan Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) dalam SEOJK 05 Tahun 2023, Togar menyebut aturan terbaru itu mendorong pengelolaan produk unitlink agar makin transparan, bertanggung jawab, dan penuh kehati-hatian. Dia mengatakan hal itu bisa membangun persepsi masyarakat yang makin positif atas produk tersebut.

"Selain itu, aturan baru itu juga bisa menjadi daya tarik tambahan, terutama bagi anak muda, yang sebelumnya ragu karena kurangnya pemahaman atau khawatir terkait risiko," ujarnya.

Oleh karena itu, Togar menerangkan AAJI secara rutin memberikan konten edukasi kepada masyarakat, termasuk anak muda, mengenai produk dan layanan asuransi melalui berbagai platform media sosial. Adapun tujuannya adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap produk asuransi.

Selanjutnya: Dolar AS Masih Lesu, Intip Pairing Pilihan Mata Uang Utama dari ICDX

Menarik Dibaca: 25 Ucapan HUT TVRI ke-62 Tahun Menyambut Perjalanan Panjang Televisi Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024) Mudah Menagih Hutang

[X]
×