Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebut, produk asuransi tradisional masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan premi industri asuransi jiwa berdasarkan produk.
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menerangkan, pendapatan premi produk asuransi tradisional pada kuartal I-2024 mencapai Rp 26,77 triliun.
"Tren kenaikan penapatan premi dari produk tradisional masih berlanjut. Pada kuartal I-2024, naik 18,4%, jika dibandingkan periode yang sama pada 2023," kata Budi saat konferensi pers, Rabu (29/5).
Budi menyebutkan, pendapatan premi dari produk tradisional pada kuartal I-2023 sebesar Rp 22,62 triliun. Nilai itu meningkat 13,5%, jika dibandingkan kuartal I-2022 yang sebesar Rp 19,92 triliun.
Sementara itu, pendapatan premi dari produk unitlink atau produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (Paydi) tercatat sebesar Rp 19,22 triliun. Nilai itu terkontraksi atau turun 16,4%, jika dibandingkan periode sama pada tahun lalu yang mencapai Rp 22,98 triliun.
Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Capai Rp 46 Triliun pada Kuartal I-2024
Meski turun, Budi menyebut, pendapaian pada kuartal I-2024 menandakan bahwa masyarakat masih memiliki ketertarikan terhadap produk unitlink.
"Kami yakin dengan makin sempurnanya penyesuaian produk asuransi unitlink yang dilakukan perusahaan anggota AAJI, maka akan makin meningkatkan minat masyarakat terhadap produk tersebut, khususnya kalangan yang membutuhkan fitur investasi," kata Budi.
Adapun AAJI mencatat, total pendapatan premi industri pada kuartal I-2024 sebesar Rp 46 triliun. Pendapatan premi asuransi jiwa pada kuartal I-2024 naik 0,9%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 45,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News