Reporter: Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re) berniat untuk meningkatkan dukungan kapasitas ke bisnis asuransi jiwa menjadi 15%. Saat ini dukungan kapasitas asuransi jiwa anak usaha Asuransi Tugu Pratama ini mencapai 10%.
Direktur Utama Tugu Re Moro W. Budhi mengatakan pihaknya meningkatkan kapasitas bisnis asuransi jiwa karena bisnis asuransi jiwa memiliki pertumbuhan yang cukup bagus setiap tahunnya. "Harus diakui tingkat kesadaran masyarakat terhadap asuransi walaupun masih rendah. Namun, bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya tahun-tahun kedepan akan lebih bagus," ujarnya, (16/9).
Moro mengatakan pihaknya tidak akan bertindak agresif dalam mengembangkan bisnis asuransi jiwa. Pihaknya akan menunggu perusahaan asuransi lama atau baru yang mengeluarkan produk baru dan menawarkan kepada Tugu Re. "Kalau reasuransi lain sudah masuk kita tidak bisa masuk karena sifatnya jangka panjang bukan seperti produk asuransi umum yang sifatnya jangka pendek dan sukarela," tukasnya.
Semester I 2010 ini, Tugu Re berhasil mengumpulkan gross premi sebesar Rp 230 miliar atau naik 24%. Peningkatan terbesar premi disokong oleh asuransi properti korporasi yang meningkat 10-15%. Pertumbuhan ini juga diikuti dengan peningakatan hasil underwriting bersih yang mengalami pertumbuhan sebesar 70% dari Rp 12,1 miliar menjadi Rp 20,35 miliar. 60% dana Tugu Re diinvestasikan di deposito dan 40% pada obligasi dan saham.
"Kami sedang berusaha mengalihkan investasi kami kepada obligasi dan saham karena imbal hasil obligasi dan saham lebih tinggi ketimbang deposito tapi kami akan melakukan pemindahan ini secara prudent," ujar Dradjat Irwansyah Direktur Keuangan Tugu Re.
Informasi saja, berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada semester I 2010, perusahaan Asuransi Jiwa berhasil mengumpulkan premi sebesar Rp 36,09 triliun atau tumbuh 26,6% ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 28,51 triliun. Adapun pendapatan premi asuransi jiwa secara tiga bulanan pada 2010 mengalami pertumbuhan 5,94%. Pada kuartal pertama 2010, pendapatan premi sebesar Rp 17,52 triliun menjadi Rp 18,56 triliun pada kuartal II 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News