Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) mencatat pembayaran klaim terkait banjir hampir Rp 130 miliar sepanjang 2020. Klaim itu dibayarkan kepada para pemegang polis asuransi properti dan kendaraan bermotor dengan perluasan perlindungan banjir.
Komitmen tersebut terus dilakukan oleh Aswata termasuk pada kasus banjir yang telah terjadi pada Februari 2021 ini. Derasnya hujan telah menyebabkan aset berupa kendaraan bermotor dan properti terendam banjir.
“Sudah ada yang masuk untuk klaim banjir, tapi belum semuanya. Mungkin dua hari ke depan lebih lengkap. Data sementara sudah ada sekitar 12 polis dengan perluasan banjir yang diajukan,” ujar Presiden Direktur Aswata Christian Wirawan Wanandi kepada Kontan.co.id, Senin (22/2).
Pengajuan klaim itu berasal dari polis kendaraan bermotor dan properti yang memiliki perluasan perlindungan banjir. Namun, Christian belum bisa memberikan perkiraan klaim banjir dari 12 polis tersebut.
Aswata membukukan pendapatan premi senilai Rp 1,8 triliun pada tahun 2020 lalu. Angka ini turun 2,5% year on year (yoy) dibandingkan 2019 lalu. Christian merinci perlambatan kinerja terjadi pada asuransi properti, sejalan dengan tekanan bisnis asuransi secara keseluruhan.
Baca Juga: Adira Insurance bayar klaim banjir Rp 126 miliar sepanjang 2020
Selain itu pada bisnis asuransi kendaraan bermotor juga alami penurunan sampai 25%. Melemahnya daya beli membuat banyak nasabah yang mengurangi belanja asuransi.
Ia menilai bahwa kinerja industri asuransi umum cukup tertekan oleh penyebaran virus corona. Dua lini bisnis utama asuransi umum, yakni asuransi kendaraan bermotor dan properti mengalami koreksi hingga saat ini.
Aswata pun mengalami perlambatan kinerja selama masa pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020. Ia menilai bahwa pemulihan bisnis memerlukan waktu cukup lama.
"Pada Januari 2021, premi kita juga masih alami penurunan hingga 5%," ujar Christian.
Kendati demikian, pada tahun ini Aswata tetap menargetkan pertumbuhan premi naik hingga 10% dari pencapaian pada 2020 lalu. Hal tersebut akan ditopang oleh kinerja pada lini bisnis asuransi engineering, dan properti.
Selanjutnya: Penetrasi asuransi bencana alam terhalang lemahnya daya beli masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News