kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Aturan kian ketat, kartu kredit tumbuh lambat


Rabu, 25 Juni 2014 / 10:25 WIB
Aturan kian ketat, kartu kredit tumbuh lambat
ILUSTRASI. Menurut Jokowi, ada empat strategi khusus yang dilakukan pemerintah untuk menangani pandemi COVID-19.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perbankan tak gencar lagi memasarkan kartu kredit. Alhasil, pertumbuhan jumlah kartu kredit pun melambat.

Berdasarkan data yang dihimpun Bank Indonesia (BI), jumlah kartu kredit hingga April 2014 tercatat sebanyak 15,20 juta kartu. Sebagai perbandingan, pada Mei 2013 lalu, jumlah kartu kredit yang beredar tercatat sebanyak 14,66 juta kartu.

Ini berarti, dalam tempo satu tahun terakhir, jumlah kartu kredit bertambah 3,7%.

Padahal, di tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan jumlah kartu kredit mencapai dua digit. Namun, justru inilah yang diinginkan oleh Bank Indonesia (BI). "Saat ini pertumbuhan jumlah kartu kredit sudah sehat," kata Rosmaya Hadi, Direktur Eksekutif Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI, Selasa (24/6).

Rosmaya bilang, pertumbuhan jumlah kartu kredit masih akan melambat pada semester kedua 2014. Sebab, para bankir masih akan kesulitan mengakuisisi nasabah kartu kredit baru, lantaran penerapan aturan pembatasan kepemilikan kartu kredit maksimal dari dua penerbit. "Kami ingin agar masyarakat bertransaksi menggunakan kartu debit daripada kredit," ujar Rosmaya.

BI sejak jauh-jauh hari memang menginginkan pertumbuhan jumlah kartu kredit yang sehat. BI menilai, kartu kredit mengajarkan nasabah berperilaku konsumtif. Alhasil, BI mengatur jumlah kepemilikan kartu kredit, serta batas maksimal bunga untuk memperlambat laju pertumbuhan kartu kredit.

Meski jumlah kartu tumbuh mini, volume transaksi kartu kredit masih meningkat. Hingga April 2014, total transaksi kartu kreditĀ  tercatat sebanyak 21,44 juta transaksi. Angka tersebut tumbuh 8,34% jika dihitung sejak Mei 2013, yang berjumlah 19,79 juta transaksi.

Dus, nilai nominal transaksi kartu gesek ini pun meningkat. Nilai transaksi kartu kredit tumbuh 11,17% menjadi Rp 20,72 triliun per April 2014 dibandingkan Mei 2013.

Santoso, Senior General Manager Kartu Kredit PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengakui, pihaknya terbatas menerbitkan kartu kredit baru, karena adanya pembatas kepemilikan kartu. BCA membidik nasabah tajir, berpendapatan minimal Rp 10 juta per bulan.

Yang paling anyar, BCA meluncurkan kartu kredit bertajuk BCA Black. Kartu kredit ini menyasar nasabah papan atas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×