Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) menggenjot pertumbuhan kredit melalui peluncuran kartu kredit baru yakni kartu kredit BCA black. BCA berharap, ini membantu pertumbuhan bisnis kartu kredit yang kian melambat.
Permintaan kartu kredit melambat disebabkan beberapa faktor di antaranya aturan pembatasan kepemilikan kartu, dan batas maksimal bunga kredit.
Henry Koenafi, Direktur Konsumer BCA mengatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan jumlah kartu kredit sebesar 10%. Sedangkan volume dan nilai transaksi ditargetkan tumbuh 20% untuk tahun 2014.
Adapun, sektor yang akan dibidik adalah ritel, elektronik, jasa dan traveling. "Jumlah kartu kredit tidak akan tumbuh kencang, namun kami akan meningkatkan volume bisnis," kata Henry, Senin (23/6).
Santoso, Senior General Manager Kartu Kredit BCA, menuturkan, pada tahap awal, pihaknya akan menerbitkan 75.000 kartu kredit BCA black. Nasabah yang dibidik adalah wanita dan pria, kelas menengah dengan pendapatan Rp 120 juta per tahun. Adapun, jumlah kartu kredit BCA mencapai 2,49 juta per Mei 2014. "Penerbitan kartu kredit ini dibarengi dengan ramadan dan lebaran maka akan terjadi peningkatan pengguna," kata Santoso.
Sedangkan untuk penyaluran pinjaman untuk kartu kredit mencapai Rp 8,2 triliun per Mei 2014, atau naik 5% dibandingkan posisi Rp 7,8 triliun per Desember 2015. Santoso bilang, perusahaan menargetkan pertumbuhan pinjaman kartu kredit naik 15%-20% atau mencapai Rp 8,97 triliun - Rp 9,36 triliun sampai akhir tahun 2014. "Kemudian untuk volume transaksi akan tumbuh 19% atau rata-rata Rp 4 triliun per bulan," tambah Santoso.
Bank yang terafiliasi oleh Grup Djarum ini mencatat, dari total jumlah kartu 2,49 juta terdiri dari 50% kartu BCA card, dan 50% kartu BCA dengan Visa. Asal tahu saja, BCA card ini hanya dapat melakukan transaksi di dalam negeri. Meskipun kartu lokal, namun porsi outstandingnya melebih 50% pembiayaan kartu kredit. "Karena bunga BCA card sedikit lebih rendah yakni 2,75%," ucap Santoso.
Kedepan, BCA akan meningkatkan volume transaksi pada alat bayar kartu ini guna meningkatkan pendapatan, karena bunga kartu kredit paling tinggi 2,9%. Adapun, porsi pendapatan kartu kredit sebesar 50% dari pendapatan bunga dan 50% dari komisi atau fee based income.
Santoso menambahkan, pengaturan batas maksimum bunga kartu kredit ini menjaga rasio kredit macet atau NPL pada kartu kredit. "NPL kartu kredit kami terjadi di level 1,6%," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News