kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Avana Indonesia gandeng Pemkot Bandung dorong digitalisasi pelaku UKM


Senin, 29 Maret 2021 / 14:14 WIB
Avana Indonesia gandeng Pemkot Bandung dorong digitalisasi pelaku UKM
ILUSTRASI. AVANA, Startup Berbasis SaaS Luncurkan Platform Jualan Gratis untuk Membantu UMKM Go Online


Reporter: Belladina Biananda | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Avana Indonesia terus mendorong proses digitalisasi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) agar dapat menemukan peluang yang lebih luas lagi dan beradaptasi dengan tuntutan kebutuhan konsumen yang semakin meningkat.

Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan penyedia layanan pendukung social commerce ini adalah dengan  mengembangkan berbagai teknologi unggulan sebagai penunjang bisnis UKM lokal, seperti menyediakan website toko online yang bisa terhubung dengan instagram shopping, integrasi chat, manajemen reseller, dan lain-lain.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah melumpuhkan berbagai sektor usaha. Para pelaku UKM termasuk yang paling terkena dampak sehingga memang diperlukan dukungan bagi UMK ini agar bisa bertahan menghadapi tekanan dan melakukan penyesuaian proses bisnis dengan kondisi yang ada. 

Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, pelaku UKM yang biasanya memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) terbatas pun bisa dengan mudah menjual produk-produk mereka secara online melalui website maupun media sosial. 

“Situasi pandemi ini justru bisa dimanfaatkan oleh pelaku UKM untuk mulai beralih ke media online dalam mengembangkan bisnis mereka. Untuk mendukung perekonomian lokal, Avana selaku social commerce enabler bisa membantu pelaku UKM untuk bisa berjualan online secara mudah melalui website maupun media sosial serta memanfaatkan puluhan teknologi canggih guna mempermudah pengelolaan toko online mereka,” kata Farid, Chief Strategy Officer Avana Indonesia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (29/3).

Baca Juga: Ajaib raup pendanaan Seri A hingga US$ 90 Juta

Untuk mengasah kemampuan digital pelaku UKM, Avana juga secara rutin mengadakan pelatihan digitalisasi baik secara offline maupun online yang bisa diikuti oleh pelaku bisnis dari seluruh Indonesia. Hingga kini, pelatihan offline telah diadakan di kota Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. 

Untuk membantu pelaku UKM secara lebih luas, Avana Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung dan SATGAS Pemulihan Ekonomi Kota Bandung berencana untuk mengadakan berbagai program pelatihan bertemakan digitalisasi bisnis yang diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan bisnis UKM di Kota Bandung.  

Salah satu program tersebut adalah dengan menggelar webinar bertajuk Pemulihan Ekonomi Pelaku UKM Melalui Transformasi Digital. Melalui webinar ini, pelaku UKM diharapkan bisa menambah wawasan baru mengenai tren bisnis saat ini serta bentuk upaya transformasi digital yang harus mereka lakukan agar mampu bertahan di tengah ketatnya persaingan. 

Yana Mulyana, Wakil Wali Kota Bandung mengatakan, pandemi memberikan dampak yang sangat besar bagi perekonomian Kota Bandung. “Pertumbuhan ekonomi Kota Bandung turun dari 6,75 % di tahun 2019 menjadi  minus 2,29% di tahun 2020,” ujarnya.

Sementara Iwa Gartiwa selaku Ketua Kadin Kota Bandung dan Wakil Ketua Pelaksana Harian SATGAS Pemulihan Ekonomi Kota Bandung mengungkapkan,  sebanyak 88% usaha mikro kini telah kehabisan dana kas, sementara 60% terpaksa mengurangi jumlah karyawannya untuk bisa bertahan di tengah pandemi. Padahal, data menunjukkan bahwa sekitar 120 juta orang atau 88,9% tenaga kerja justru diserap oleh UKM bukan bisnis-bisnis besar.

Oleh karena itu, pelaku usaha harus melakukan digitalisasi agar bisa terus bertahan. Namun, digitalisasi tentu juga membutuhkan modal sehingga menurutnya diperlukan dukungan banyak pihak terhadap para pelaku UKM ini.

"Persaingan bisnis semakin ketat dan yang bisa survive adalah mereka yang telah fasih menggunakan teknologi. Namun justru sekarang terdapat keterbatasan dana untuk melakukan proses digitalisasi bisnis tersebut." pungkas Iwa.

Selanjutnya: Sepanjang 2021, OJK sudah terbitkan 7 POJK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×