kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Awal Tahun 2022, Transaksi Pembayaran di Mesin EDC Perbankan Melesat


Senin, 07 Maret 2022 / 18:06 WIB
Awal Tahun 2022, Transaksi Pembayaran di Mesin EDC Perbankan Melesat
ILUSTRASI. Konsumen melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/20/06/201.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati memasuki tahun ketiga pandemi Covid-19, bisnis pembayaran di mesin electronic data capture (EDC) milik perbankan tumbuh di awal 2022. Bankir mencatatkan terjadi peningkatan transaksi hingga dobel digit di Januari. 

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan volume transaksi di mesin EDC tumbuh 15% year on year (yoy) menjadi Rp 8,4 triliun per Januari 2022. Thomas Wahyudi Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri mengatakan transaksi paling banyak terlihat dari segmen Hotel dan Restaurant.

“Adanya pembatasan sosial memberikan dampak penurunan transaksi di merchant EDC yang harus dikunjungi secara langsung oleh nasabah. Namun secara pencapaian transaksi di Bank Mandiri sudah tumbuh dibandingkan tahun lalu,” kata Thomas kepada Kontan.co.id Senin (7/3). 

Baca Juga: Wow, Transaksi Cash Management BCA Tumbuh 29% Hingga Tembus Rp 7.900 Triliun

Hingga saat ini, Bank Mandiri sudah menyebar lebih dari 200.000 mesin EDC di seluruh Indonesia. Ia menargetkan volume transaksi bisa tumbuh 20% yoy di 2022. 

“Perluasan layanan penerimaan transaksi melalui mandiri EDC akan terus ditingkatkan. Juga memperluas akseptasi QRIS pun akan turut dilakukan lebih masif sehingga dapat lebih menjangkau masyarakat luas khususnya dalam mendorong peningkatan transaksi non tunai berbasis QRIS,” tambahnya. 

Bank Mandiri optimis dengan adanya keberhasilan program vaksin dan mulai bangkitnya sektor wisata domestik dan internasional. Maka 2022 akan menjadi momentum pemulihan perekonomian Indonesia dimana dengan mulai bertumbuh bisnis retail, dibukanya kembali bisnis eksisting yang sebelumnya tutup sehingga secara frekuensi transaksi dan volume transaksi juga akan tumbuh.

Direktur Bank BCA Santoso Liem mencermati perkembangan transaksi mesin EDC BCA cukup meningkat sejalan dengan gaya hidup masyarakat yang menerapkan cashless society.BCA mencatatkan frekuensi dan volume transaksi di mesin EDC mencapai 74,5 juta kali dengan nominal Rp 30,7 Triliun per Januari 2022. 

“Dengan penyebaran EDC mencapai lebih dari 600 ribu mesin di seluruh Indonesia. Kami melihat merchant di bidang groceries, fashion dan F&B mencatatkan transaksi yang cukup tinggi dikarenakan berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari nasabah. Di sisi lain, kami tidak menetapkan target spesifik untuk transaksi melalui EDC,” katanya kepada Kontan.co.id. 

Ke depannya, BCA akan terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan keamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi digital perbankan dan dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan.

Adapun Direktur IT dan Digital Bank BTN Andi Nirwoto menyatakan transaksi melalui mesin EDC pada awal tahun ini tetap menunjukkan pergerakan yang positif. Dari segi jumlah transaksi di mesin EDC BTN terdapat pertumbuhan yang sangat menjanjikan seiring jumlah mesin EDC lebih dari 24.274 unit.

“Hal ini dapat terlihat melalui data jumlah transaksi secara YoY dimana pada periode Januari 2021 meningkat signifikan sekitar 2.179,14%. Berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring kami terdapat beberapa kategori favorit untuk merchant regular dan merchant Anchor,” papar Andi kepada Kontan.co.id. 

Baca Juga: Tranksasi Cash Management BNI dan Bank Mandiri Tumbuh Pesat

Rinciannya, untuk kategori merchant regular, Consumer retail sebanyak 39,71%, F&B sebesar 22,15%, dan health Industri menyumbang 19,24%. Sedangkan untuk kategori Merchant Anchor terdiri dari Home & Appliance sebesar  69,75% dan Consumer Retail sebanyak  29,81%.

Ia menyebut PPKM berdampak terhadap jumlah transaksi mengingat nasabah yang datang untuk bertransaksi secara langsung. Guna mengantisipasi hal tersebut, BTN membuat program promosi secara intensif dan berkala. Salah satunya yaitu bekerjasama dengan merchant dalam membuat promo-promo yang menarik di berbagai kesempatan event tertentu. 

Program promo tersebut antara lain yaitu promo  transaksi dan promo insentif merchant. Semakin banyak nasabah bertransaksi menggunakan edc BTN pada merchant tersebut, akan semakin banyak juga reward dan benefit yang mereka dapatkan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan animo masyarakat untuk terus menggunakan EDC BTN dalam bertransaksi.

“Kami menyadari bahwa tahun ini potensi pertumbuhan EDC masih akan terus berkembang. Untuk tahun ini Kami akan fokus terhadap merchant-merchant yg memperkuat ekosistem mortage dan merchant-merchant anchor yang sifatnya Consumer Retail mulai dari retail chain, optik, SPBU, restoran,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×