kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bangkok Bank bisa integrasikan cabang di Indonesia dengan Bank Permata


Kamis, 05 Maret 2020 / 14:29 WIB
Bangkok Bank bisa integrasikan cabang di Indonesia dengan Bank Permata
ILUSTRASI. ATM Bankok Bank. Bangkok Bank bisa integrasikan cabang di Indonesia dengan Bank Permata. REUTERS/Athit Perawongmetha


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bangkok Bank Public Company Limited (BBL) berpotensi mengintegrasikan PT Bank Permata Tbk (BNLI) dengan cabang Bangkok Bank di Indonesia. Dengan demikian, Bangkok Bank telah memenuhi syarat untuk mengakuisisi 89,12% saham Permata milik Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk (ASII), tanpa perlu membeli bank lain lagi.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana menyatakan seluruh rencana akuisisi saham Permata oleh Bangkok Bank sejauh ini telah berada pada jalur yang tepat. "Semuanya sudah on the right track," kata Heru di Jakarta, Kamis (5/3).

Baca Juga: MTF catatkan kenaikan laba setinggi 10,4% di 2019

Peraturan OJK Nomor 56/POJK.03/2016 tentang Kepemilikan Bank Umum menyebutkan lembaga keuangan dan lembaga keuangan non-bank dapat mengakuisisi saham perbankan di Indonesia lebih dari 40% berdasarkan pertimbangan tertentu untuk jangka waktu tertentu. Pertimbangan tersebut antara lain proses transaksi mampu mendukung stabilitas sistem keuangan dan atau mendorong perkembangan perekonomian nasional.

Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Marolop Alfred Nainggolan menyatakan Bangkok Bank dapat melakukan integrasi cabangnya di Indonesia dengan Permata. “Jadi BBL tidak harus membeli bank baru. Ini juga dilakukan oleh investor perbankan lain sebelumnya,” ungkap Marolop.

Saat ini, BBL mengoperasikan Bangkok Bank Indonesia yang memiliki tiga cabang yakni di Jakarta, Medan, dan Surabaya.

Menurut Marolop, berbeda dengan konsolidasi yang harus berstatus perusahaan, integrasi dapat dilakukan jika perbankan asing memiliki cabang di Indonesia. Di antara perbankan yang pernah melakukan integrasi adalah HSBC di Indonesia dengan PT Bank Ekonomi Raharja pada tahun 2017.

Baca Juga: Soal corona, Maybank bantu debitur manufaktur diversifikasi pengadaan bahan baku

Dari integrasi tersebut lahirlah PT Bank HSBC Indonesia. "Masuknya Bangkok Bank tentu akan mendorong proses integrasi perbankan Indonesia. Langkah ini sejalan dengan strategi OJK dan bagus untuk industri perbankan nasional," tegas Marolop.

Pada akhir Desember 2019, Bangkok Bank mengumumkan rencana akuisisi 89,12% saham Bank Permata. Hari ini, Bangkok Bank menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan atas rencana transaksi tersebut.

Menurut Marolop, masuknya Bangkok Bank ke Indonesia akan membuat sektor perbankan didukung oleh pemodal-pemodal besar dunia. Permata dapat memanfaatkan jaringan internasional BBL sekaligus dukungan finansialnya.

Baca Juga: Bankir: Wabah corona belum berdampak pada NPL selama dua bulan pertama 2020

Bangkok Bank yang didirikan pada tahun 1944, adalah salah satu bank regional terkemuka di Asia Tenggara dan bank terbesar di Thailand berdasarkan deposito dan ekuitas. Bangkok Bank memiliki lebih dari 17 juta rekening pelanggan dan hampir 1.200 cabang di seluruh negeri dan total aset US$ 105 miliar per 30 September 2019.

Bangkok Bank juga telah menyatakan komitmennya mendukung berbagai bisnis melalui jaringan domestik dan internasionalnya, dari UKM hingga korporasi besar, di sektor-sektor seperti pertanian, otomotif, manufaktur dan rantai pasokan. 

Di kancah Internasional, BBL memiliki jaringan cabang luar negeri terbesar di antara bank-bank yang ada di Thailand, dengan 31 lokasi di luar negeri di 14 negara, termasuk Cina, Kamboja, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Taiwan, Vietnam, Inggris, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Harga emas meroket, nasabah Tabungan Emas Pegadaian tembus 4,8 Juta orang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×